Tanggapan PKS Terkait Pertemuan Prabowo dan SBY

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengatakan para pemimpin memang harus sering-sering bertemu. Tidak hanya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saja.

Menurut Hidayat, pemimpin utama lembaga, partai politik, organisasi kemasyarakatan (ormas), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI), harus sering-sering bersilaturahmi.

“Saya kira itu salah satu penawar kegersangan adanya macam-macan kondisi (bangsa). Saya kira penting bahkan seperti tadi malam dalam milad MUI (Majelis Ulama Indonesia) banyak pimpinan bertemu,” kata Hidayat di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/7).

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ini menyatakan memang dibutuhkan banyak silaturahmi antara pemimpin. Bagi PKS, kata Hidayat, sudah terbiasa bertemu dengan Prabowo maupun SBY.

Jika sekarang SBY bertemu Prabowo, PKS sangat mendukung dan berharap bisa melahirkan pencerahan bagi kehidupan berdemokrasi, bernegara yang rukun, damai, taat pada Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara RI (UUD NRI) 1945.

Hidayat tidak melihat bahwa pertemuan Prabowo dan SBY ini mengarah pada pembentukan koalisi untuk pemilihan serentak 2019. Menurut Hidayat, jalan menuju 2019 masih panjang. Apalagi, UU Pemilu baru masih belum selesai karena ada masyarakat yang melakukan gugatan uji materi di Mahkamah Konstitusi (MK).

Keputusan MK soal persentase presidential threshold (PT) pasti akan memengaruhi pola koalisi 2019. Jika ditetapkan 20 persen, bisa jadi ada tiga pasangan calon presiden. Kalau nol persen, maka akan semakin banyak lagi yang menjadi capres.

“Inilah yang kami perjuangkan karena sesuai UUD,” ujarnya.

Menurut Hidayat, keputusan MK nanti menjadi harapan masyarakat Indonesia secara umum, supaya bisa menghadirkan capres yang lebih banyak dan kompetitif. “Itu juga akan mendorong Pak Jokowi untuk bekerja lebih giat lagi,” tegasnya.(Fajar/jpnn)

 

  • Bagikan