FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Penetapan Setya Novanto atau Setnov sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) begitu berpengaruh. Setnov diduga terlibat dalam korupsi proyek pengadaan e-KTP.
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, angkat bicara mengenai kasus yang menjerat Ketua Umum Partai Golkar itu.
Syahrul YL, yang kini sebagai salah satu Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, mengaku siap mengambil alih kepemimpinan tertinggi partai berlambang beringin itu. Ia siap mengambil alih Golkar dari tangan Setnov bila partai menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).
“Kalau ada Munaslub, saya akan maju lagi,” tegas Syahrul, usai mengikuti Paripurna di DPRD Sulsel, Selasa (18/7/2017).
Orang nomor satu di Sulsel itu sebelumnya pernah mencalonkan diri dalam perebutan sebagai Ketua Umum Partai Golkar di Munaslub Bali.
Terkait hal ini, pengurus DPP Golkar sejatinya telah bersuara lebih dahulu, bahwa tidak akan ada munaslub untuk memilih ketua umum partai.
“Jadi tidak akan ada munaslub. Saya tegaskan bahwa kita sudah melakukan rapimnas dan rapimnas telah memutuskan bahwa kondisi apa pun yang dihadapi oleh partai, tidak akan ada munaslub,” kata Ketua Harian Golkar, Nurdin Halid, kepada wartawan di depan rumah pribadi Setya Novanto, Jl Wijaya XIII, Melawai, Jaksel, kemarin.
Nurdin menambahkan, Setnov sudah memerintahkan digelar rapat pleno Golkar terkait status tersangkanya. Rapat pleno itu akan digelar dalam waktu dekat. (taq/fajar)