RAKYAT JATENG, JAKARTA — Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat sejak munculnya subvarian Omicron XBB. Varian baru virus Covid-19 ini menyebar cepat di Singapura.
Kasus Covid-19 di Indonesia sejak akhir Oktober naik 2 kali lipat menjadi 3.000 kasus. Di sisi lain, vaksinasi booster cenderung stagnan.
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Erlina Burhan, Sp.P mengungkapkan, angka kasus Covid-19 sudah naik 2 kali lipat. Tak hanya kasus positif, angka kematian di tanah air naik lebih dari 2 kali lipat.
“Pada Oktober rata-rata 13 orang, kini tercatat sudah 32 jiwa sehari. Ini harus diwaspadai. Siapa saja yang berisiko,” jelasnya kepada wartawan secara virtual, Kamis (3/11).
Ia mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan salah satunya dengan mendatangi sentra vaksinasi untuk segera melakukan booster. Akan tetapi menurut dr. Erlina, stok vaksinasi untuk booster saat ini menipis.
“Saya mendapatkan informasi bahwa stok vaksin booster menipis. Kami tidak tahu apakah ini kendala di logistik atau distribusi apakah di tingkat nasional atau daerah. Yang jelas, vaksinasi booster stagnan,” kata dr. Erlina.
Pada saat sebelum subvarian XBB muncul, cakupan vaksinasi booster yakni 27 persen. Dan setelah XBB muncul, cakupan hanya 27,7 persen.
“Dosis stagnan dan lambat. Peningkatan kecil sekali. Kami mendorong pemerintah memfasilitasi. Banyak sentra vaksin mengatakan stok sedikit. Padahal kita berpacu dengan subvarian baru yakni XBB yang merupakan keluarga dari Omicron,” tegasnya.
Cakupan vaksin dosis 1 yakni sebesar 87 persen dan dosis 2 yakni 73 persen. Akan tetapi cakupan varian Covid-19 hanya 2 dosis tak akan cukup menghadapi subvarian baru yang mampu lolos dari imun antibodi. (fajar/jawapos)