Sering Mengalami Lutut Nyeri, Lakukan Diet Seimbang dan Hindari Konsumsi Makanan Ini

  • Bagikan
Ilustrasi Osteoarthritis

FAJAR.CO.ID JAKARTA – Keluhan peradangan pada sendi cukup banyak. Dari asam urat, nyeri lutut, hingga nyeri pada pergelangan tangan. Sebaiknya mulai hindari konsumsi beberapa jenis makanan agar terhindar dari nyeri lutut dan keluhan penyakit radang sendi lainnya.

Makanan apa yang sebaiknya dihindari dan yang boleh dikonsumsi agar terhindar dari gangguan nyeri lutut?
Program diet seimbang yang tepat cukup membantu membangun kepadatan tulang, memperkuat jaringan ikat, dan mengurangi peradangan. Mereka akhirnya memperbaiki kondisi lutut Anda dan menambahkan bantalan terhadap segala bentuk cedera.

Tekanan pada lutut yang dapat menyebabkan nyeri lutut juga dapat diminimalisasi dengan melakukan diet seimbang. Tekanan oksidatif pada tubuh, terlalu banyak radikal bebas menumpuk bisa menyebabkan kerusakan sel dan jaringan.

Termasuk sinovium dan tulang rawan, yang bertanggung jawab untuk melindungi sendi lutut. Selain itu, stres oksidatif bisa memicu peradangan sendi.

Oleh karena itu, sebaiknya hindari produk dengan zat inflamasi. Diet yang tepat bisa menyembuhkan, tetapi makanan yang salah juga bisa menjadi penyebab beberapa efek berbahaya.

Jadi, perlu menyeimbangkan kebiasaan diet dan gaya hidup sederhana. Dengan begitu, keluhan peradangan pada sendi seperti nyeri lutut dapat dihindari.

Makanan atau minuman yang menyebabkan nyeri lutut berbeda-beda antara satu orang dengan orang lainnya. Hal ini karena setiap orang memiliki tubuh yang berbeda-beda yang memberikan respon yang berbeda terhadap hal-hal tertentu.

Faktor gaya hidup lain seperti stres atau kurang istirahat juga dapat membuat nyeri lutut semakin parah.

Melansir laman Healthshots.com beberapa makanan yang bisa mengakibatkan nyeri lutut antara lain:

  1. Makanan manis

Gula sebenarnya sudah menjadi bahan umum dalam makanan sehari-hari. Hanya saja, gula darah tinggi bisa melepaskan sel-sel inflamasi dengan merangsang sel-sel kekebalan. Sel-sel tersebut melepaskan molekul yang mengiritasi jaringan dan sendi.

Makanan cepat saji, makanan siap saji, camilan olahan, dan produk roti mengandung banyak gula, lemak trans, lemak jenuh, dan pengawet. Kelebihan gula juga bisa menyebabkan obesitas dan penyakit jantung.

Mengganti produk yang terbuat dari gula rafinasi atau gula olahan seperti permen, es krim dan soda dengan alternatif seperti madu, gula kelapa, dan sirup maple bisa membantu menjaga berat badan juga.

  1. Garam atau MSG

Garam menarik air ke sel-sel dalam tubuh. Kondisi ini bisa memperburuk nyeri lutut dan peradangan sendi. Di sisi lain, monosodium glutamat atau MSG adalah penyebab peradangan sendi kronis dan meningkatkan nyeri sendi.

Jadi, hindari makanan yang mengandung terlalu banyak bahan-bahan ini, terutama produk olahan atau kemasan seperti sup kalengan, pizza, jenis keju tertentu, dan makanan cepat saji.

  1. Lemak trans dan lemak jenuh

Beberapa makanan yang menjadi sumber utama lemak trans di antaranya kentang goreng dan makanan yang dipanggang. Makanan yang mengandung lemak trans bisa menyebabkan peradangan dan memicu nyeri sendi.

Makanan ini juga mengandung asam omega-6, yang berbahaya bagi tubuh kita.

  1. Alkohol

Minuman yang mengandung alkohol menghabiskan air dan nutrisi tubuh. Inilah yang membuat peradangan pada sendi kian meningkat hingga akhirnya mengakibatkan nyeri sendi.

  1. Daging merah

Lemak trans atau minyak terhidrogenasi parsial yang membuat daging merah memiliki penanda inflamasi tingkat tinggi. Dianjurkan untuk mengurangi jumlah daging merah dalam makanan.

Di sisi lain, orang yang makan pola makan vegan (pola makan nabati) mengalami perbaikan. Selalu lebih baik untuk memiliki diet seimbang untuk menjaga berat badan Anda tetap terjaga.

Memilih karbohidrat serat tinggi kompleks sebagai pengganti karbohidrat olahan akan membantu menjaga berat badan.

Konsumsi berbagai macam buah dan sayuran untuk menambah serat dan vitamin dan membantu mengurangi peradangan. (fajar/jpnn)

  • Bagikan