SEMARANG, RAKYATJATENG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, memerintahkan seluruh daerah disiplin mengisi aplikasi PCare dan SMILE setelah vaksinasi.
Menurutnya, disiplin mengisi aplikasi tersebut sebagai langkah wajib agar Pemprov Jateng dapat terus memantau vaksinasi di tingkat daerah.
“Artinya kalau kita mau disiplin input data kita bisa cepat kerjanya. Dan itu akan mempengaruhi pengiriman (vaksin) dari pusat,” kata Taj Yasin dalam rapat penanganan Covid-19 di Gedung A Lantai 2, Senin (1/11/2021).
Taj Yasin menambahkan, adanya vaksin Astrazeneca yang kadaluarsa pada tanggal 31 Oktober kemarin, perlu mendapat perhatian khusus dari seluruh daerah. Dia mengingatkan kepada seluruh kepala daerah agar terus mengecek kadaluarsa vaksin Astrazeneca, dan wajib menyuntikkan ke masyarakat sebelum kadaluarsa.
Terkait permintaan vaksin Sinovac, Taj Yasin meminta kepada daerah yang belum menyuntikkan vaksin Sinovac agar melapor. Menurutnya, kalau daerah yang belum menyuntikkan jika tidak mampu dapat dialihkan.
“Sedangkan di sini (SMILE) sinovac itu datanya kok masih banyak ya. Kalau memang belum disuntikkan kalau memang tidak mampu, bisa kita alihkan,” tutupnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menegaskan kepada seluruh daerah agar tidak menyuntikkan vaksin yang sudah kadaluarsa. Menurutnya, jangan sampai kepala daerah mengejar target dan ingin menghabiskan stok vaksin sehingga tetap menyuntikkan vaksin yang sudah kadaluarsa.
“Jangan sampai nanti sudah kadaluarsa, terus dikejar (vaksinasi) nanti salah suntik, malah menimbulkan masalah baru,” tegasnya. (Sen)