SOLO, RAKYATJATENG – PSCS Cilacap bukan sekadar figur “pengganggu” di babak penyisihan Grup C Liga 2. Lebih tepatnya, Laskar Nusakambangan (julukan PSCS Cilacap) menjadi kandidat kuat juara grup.
Buktinya, skuad asuhan Frans Sinatra Huwae ini masih unggul atas dua rival yang punya tradisi kuat dalam persaingan, yakni Persis Solo dan PSIM Jogja.
Untuk sementara, PSCS unggul dua poin dari Laksar Sambernyawa (julukan Persis Solo) dan lima poin di atas PSIM. Nah, pembuktian sebagai penantang terkuat Persis dalam perburuan titel juara grup tersaji sore ini. Ketika PSCS berhadapan dengan Persis di Stadion Manahan (siaran langsung vidio.com pukul 15.15).
Di mata PSCS, Persis sedikit inferior. Dua kali pertemuan terakhir jadi milik PSCS. Tepatnya di ajang turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016. Bahkan, PSCS bablas jadi juara turnamen tersebut.
Namun, memori pahit tersebut coba dihapus seluruh penggawa Persis. Apalagi, motivasi Eky Taufik dkk tengah berkobar. Usai menekuk Hizbul Wathan FC (HWFC) 2-1 di laga terakhir penyisihan Grup C Liga 2, pekan lalu. Sebaliknya, PSCS sedikit terpeleset. Setelah ditahan imbang tanpa gol oleh Persijap Jepara.
“Dua kali hasil seri (dari empat laga) membuat langkah kami sedikit berat. Tapi kami sudah lepas rasa itu setelah menang atas HWFC. Kami termotivasi meraih kemenangan selanjutnya atas PSCS,” kata pelatih Persis Solo Eko Purdjianto, kemarin (25/10).
Baik Persis maupun PSCS, sama-sama belum merasakan pahitnya kekalahan di Liga 2 musim ini. Tak mengherankan jika duel sore ini layak disebut sebagai grande partita.
“PSCS punya kualitas. Tapi sekarang menjadi titik balik kami untuk berjuang lagi. Kami akan bekerja keras lagi. Kami yakin dan mampu jika semua bersama untuk satu tujuan. Pasti kami bisa memenangkan pertandingan,” sambung kapten Persis Solo Eky Taufik.
Dari kubu lawan, pelatih PSCS Frans Sinatra Huwae mengaku timnya dalam kondisi siap tempur. Tidak ada satupun yang absen di laga sore ini. Baik cedera maupun akumulasi kartu.
“Saya minta pemain happy dan bertanggung jawab. Di Grup C semua lawan berat. Saya berusaha memberikan kepercayaan ke pemain. Harus lebih siap dan kerja keras sampai peluit panjang dibunyikan,” pinta Frans.
Sementara itu, bintang PSCS Qischil Gandrum Minny mengakui perjuangan timnya cukup berat. Karena Persis memiliki materi pemain cukup komplet. Namun dia optimistis seluruh skuad PSCS bakal berjuang semaksimal mungkin untuk meraih kemenangan.
“Tidak ada lawan yang mudah. Tidak ada yang super dan tidak ada juga yang lemah. Siapa yang siap dan mau kerja, pasti bisa menang. Tapi ingat, keberuntungan juga menentukan,” ujarnya. (nik/fer/dam/JPC)