SEMARANG, RAKYATJATENG – Gedung Menara USM yang diberi nama gedung Prof Dr H Muladi SH diresmikan oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) selaku Ketua Dewan Penyantun Universitas Semarang (USM) Mahfud MD, Kamis (21/10/2021).
Peresmian itu ditandai dengan pembubuhan tanda tangan Menkopolhukam di atas prasasti. Mahfud MD menuturkan, dibangunnya menara USM ini sebagai penanda bahwa kalangan perguruan tinggi terus bergerak maju meskipun pada masa pandemi.
“Terus bergerak, aktivitas dikembangkan, pendukung dikembangkan. Ini penanda universitas terus berkembang,” kata Mahfud saat memberikan sambutan.
Ia berharap gedung tersebut bisa digunakan semestinya untuk perkembangan civitas akademika USM. Ini sejalan dengan visi USM yakni menghasilkan sumber daya insani beradab serta bersaing secara nasional dan global.
“Dengan begitu, USM bisa menghasilkan sumber daya yang unggul secara keilmuan tapi unggul dan berkarakter. Fasilitas ini bisa digunakan secara optimal sebagai mandat tridarma perguruan tinggi,” ujarnya.
Menara ini dinamakan Gedung Prof Dr H Muladi SH untuk mengenang jasa almarhum Prof Muladi selaku pendiri USM yang tutup usia pada 31 Desember 2020 lalu.
Prof Muladi pernah menjabat sebagai Ketua Pembina Yayasan Alumni Universitas Diponegoro (Undip) yang merupakan badan penyelenggaran USM. Ia juga mantan Rektor Undip dan mantan Menteri Kehakiman (sekarang Menter Hukum dan HAM).
Hadir dalam acara peresmian, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo beserta anggota Forkopimda Jateng, Walikota Semarang Hendrar Prihadi, jajaran pembina dan pengurus Yayasan Alumni Undip serta keluarga besar USM.
Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip, Prof Sudharto P Hadi mengatakan, gedung menara tersebut bukan sebagai sindiran terhadap perguruan tinggi yang tidak mumpuni. Juga bukan sebagai menara gading.
“Kami berharap dengan adanya gedung ini, lulusan lebih baik. Lulusan USM menjadi sujana, bukan durjana. Mudah-mudahan gedung ini jadi pelopor untuk inovasi seperti yang dicanangkan Presiden Jokowi,” ucap mantan Rektor Undip ini.
Pembangunan gedung Menara USM ini diharapkan bisa menelurkan inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat dan berguna bagi kemajuan bangsa. Selain itu, Menara USM ini bisa menjadi ikon atau landmark Kota Semarang di wilayah timur.
“Kalau Undip punya gedung rektorat dan lapangan yang bagus, kalau UGM punya Bulaksumur, dan USM punya Menara USM,” imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Ia menuturkan, meskipun warna cat Menara USM kuning gading, ia berharap tidak menjadi menara gading.
Segala inovasi, riset, dan teknologi yang dihasilkan civitas akademika, bisa dirasakan oleh masyarakat dan berguna bagi bangsa ini.
“Kami punya PR (pekerjaan rumah) yang serius, bonus demografi dan kebutuhan pangan. Nah, USM mau ambil peran yang mana. Berita terakhir pemerintah tidak akan lagi menjual alat transportasi berbahan bakar fosil, bergeser ke elektronik tenaga baterai, silakan USM mau ambil peran dimana,” kata Ganjar.
Ganjar lalu mengibaratkan Undip sebagai orangtua dari USM. Undip selama ini telah bekerja sama dengan pemerintah untuk mengatasi terkait permasalahan land subsidence (penurunan muka tanah) dan sea level rise (peningkatan air laut) di beberapa daerah di pantura Jateng.
“Orangtuanya (Undip) sudah mengambil peran, sekarang saatnya anaknya (USM) juga mengambil peran,” imbuh Ganjar. (Sen)