SEMARANG, RAKYATJATENG – PSIS Semarang akan melakoni laga pembuka seri kedua Liga 1, Jumat (15/10/2021) sore ini. Dalam duel adu gengsi yang akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo ini, Laskar Mahesa Jenar akan menghadapi Persik Kediri.
Laga ini mengingatkan kenangan lama penuh emosional, terutama bagi penggemar PSIS. Tepatnya pada 2006, saat gol semata wayang tim berjuluk Macan Putih itu memupus harapan PSIS menjadi juara Liga Djarum 2006.
Yang menarik, laga final itu juga berlangsung di Stadion Manahan, Solo. Pertandingan sore ini tentu akan menjadi ajang pembalasan bagi PSIS atas kekalahan tragis 15 tahun silam.
Kondisi saat ini PSIS Semarang sedikit diunggulkan. Karena sedang berada pada tren yang bagus. Berhasil menempel pemuncak klasemen sementara Bhayangkara FC. PSIS mengumpulkan 12 poin. Hasil dari tiga kali kemenangan dan tiga hasil seri.
Sedangkan tim lawan masih bercokol di posisi 16 dengan lima poin. Hasil dari satu kali menang, dua kali seri, dan tiga kali kalah.
Hal tersebut membuat laga yang akan berlangsung sore ini menjadi ajang adu gengsi. PSIS ingin melanjutkan persaingan di papan atas klasemen. Sedangkan Persik Kediri ingin meraih hasil positif agar menjauh dari jurang degradasi.
Asisten Pelatih PSIS Semarang Achmad Resal Octavian mengaku, saat ini punggawa Laskar Mahesa Jenar dalam kondisi siap untuk melawan Macam Putih.
“Anak-anak dalam kondisi siap semua,” katanya saat konferensi pers jelang pertandingan, Kamis (14/10/2021).
Ia mengungkapkan, tidak ada pemain Persik yang secara khusus menjadi fokus pengawalan. Semua pemain, menurutnya, berbahaya dan perlu diwaspadai.
Karena di BRI Liga 1 tidak ada tim yang tidak bagus. Termasuk Persik Kediri yang merupakan salah satu tim yang bagus.
Hal tersebut yang selalu ditekankan kepada segenap pemain PSIS.
Saat ini, tim kebanggaan warga Kota Kediri itu dipimpin oleh pelatih sementara, setelah ditinggal pelatih kepala Joko Susilo.
“Jadi, kita tetap respek dengan Persik Kediri,” kata staf pelatih yang memiliki lisensi AFC B ini.
Resal membeberkan, tim pelatih sudah mengantongi kelemahan dan kelebihan Persik Kediri. Pihaknya juga sudah mempersiapkan strategi untuk menghalau skuad Macan Putih.
Ia juga menyampaikan, posisi PSIS yang berada di papan atas klasemen rentan membuat pemain menjadi jumawa. Sehingga tim pelatih menekankan ke pemain agar selalu menjaga mentalitasnya. Karena liga masih akan berjalan panjang.
“Kita akan tetap jaga mental pemain. Agar bisa tampil konsisten,” ujarnya.
Gelandang PSIS Septian David Maulana mengaku, saat ini pemain sudah siap tempur melawan Persik Kediri. Walaupun ada beberapa pemain yang kemungkinan tidak bisa tampil. Seperti Wallace Costa dan Hari Nur Yulianto karena mengalami cedera.
Selain itu, tiga pemain muda andalan PSIS juga dipastikan tidak akan tampil. Karena masih memperkuat Timnas U-23 dalam ajang kualifikasi Piala Asia 2022. Ditambah absennya asisten pelatih Imran Nahumarury yang sedang cuti pulang ke kampung halaman.
Namun kedalaman skuad Laskar Mahesa Jenar terbukti merata. Hal tersebut bisa dilihat dari enam pertandingan yang sudah berlalu. Antara pemain utama dan cadangan memiliki kemampuan yang hampir sama.
Sedangkan di pihak lawan, Persik Kediri memiliki kenangan manis kala bertanding di Stadion Manahan, Solo. Di antaranya, tim Macan Putih lolos ke promosi liga 1 tahun 2013. Juga ketika sukses menjuarai Divisi Utama Liga Djarum 2006 mengandaskan impian Laskar Mahesa Jenar, tim yang akan menjadi lawannya sore ini.
Hal tersebut menjadi pasokan spirit yang ingin kembali diulang oleh Macan Putih.
Saat laga perdana seri kedua sore ini, Persik akan dipimpin pelatih sementara Alfiat. Ia mengaku, pemainnya saat ini dalam kondisi siap. Karena baru kali pertama mengarsiteki tim liga 1, ia masih perlu belajar dari pelatih senior lain.
Berkaca dari enam laga di seri pertama, kelemahan timnya ada di lini belakang.
Alfiat membeberkan, melawan PSIS akan ada beberapa pemain belakang yang dirotasi. Permainan cepat dan dinamis PSIS menjadi catatan tersendiri. Ia menekankan ke anak asuhnya untuk mewaspadai semua pemain Laskar Mahesa Jenar.
“Yang penting disiplin menjaga mereka. Jangan sampai mereka bisa leluasa untuk mengobrak-abrik pertahanan kita,” terang pelatih yang memiliki lisensi AFC B ini.
Strategi melawan PSIS juga sudah Alfiat siapkan. Nantinya skuad Macan Putih akan berusaha untuk menghentikan permainan cepat PSIS.
Penyerang Persik Kediri Septian Satria Bagaskara mengaku, secara pribadi sudah sangat siap untuk pertandingan sore ini. Ia dan rekan-rekannya akan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih poin, serta menghentikan tren bagus tim lawan.
“Intinya, saya ingin membantu Persik meraih poin penuh. Kita akan berusaha menghentikan mereka (tim PSIS),” ujar pemain 24 tahun ini. (cr7/aro/JPC)