SOLO, RAKYATJATENG – Pemkot Surakarta menggelar panggung budaya musik keroncong selama lima hari, 11-15 Oktober. Giat seni budaya secara daring dan luring itu diharapkan bisa memberikan dampak positif kepada pekerja seni Kota Bengawan.
Ketua penyelenggara Panggung Budaya Musik Keroncong Irawati Kusumorasri mengatakan, sejumlah seniman keroncong asal Kota Solo mendapat kesempatan secara bergantian memeriahkan event tersebut.
“Dimulai pukul 19.00 dan disiarkan secara daring di kanal YouTube Dinas Kebudayaan Surakarta, dan lainnya. Masyarakat yang hendak menonton langsung boleh datang. Tapi kapasitas maksimal hanya 75 orang karena masih pandemi,” terangnya di Rumah Kebudayaan Dalem Djoyokusuman, Gajahan, Pasar Kliwon, Selasa (12/10/2021).
Kegiatan yang mengusung tema Keroncong Kenangan, lanjut Irawati, sebagai media mendekatkan keroncong kepada generasi milenial.
“Penampilnya banyak anak muda. Harapannya tentu saja regenerasi musik keroncong lebih lancar, sehingga event-event sejenis bisa terus diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19,” kata Irawati.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Surakarta Agus Santoso menuturkan, di masa PPKM level 2, para seniman makin banyak mendapat panggung untuk berkreasi.
“Beberapa kegiatan sejenis sudah mulai kami jajal. Karena (PPKM) sudah turun level, kami dongkrak kembali. Minimal bisa memberikan dampak baik pada pelaku seni di Solo,” terangnya.
Panggung Budaya Musik Keroncong ini juga sebagai pre event Solo Keroncong Festival yang akan dihelat 7-8 November di Convention Hall Terminal Tirtonadi.
“Kami pikir regenerasi musik keroncong di Kota Solo terbilang baik,” ucap Agus. (ves/wa/dam/JPC)