GROBOGAN, RAKYATJATENG – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Grobogan menutup sementara sekolah MI di Simpang Lima Purwodadi. Penyebabnya salah seorang murid sekolah tersebut terkorfirmasi positif Covid-19 saat mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas.
Meski telah ditutup, warga tidak perlu khawatir. Kasus tersebut telah ditangani agar kejadian serupa tidak meluas. Murid tersebut telah mendapatkan perawatan di RSUD R Soedjati Purwodadi mulai Sabtu (2/10) lalu.
Pemkab Grobogan melalui Dinas Kesehatan, BPBD, dan Puskesmas Kota Purwodadi tracking dan testing terhadap kontak erat murid yang positif. Yakni keluarga dan teman di kelas berusia delapan tahun tersebut. Hasilnya seluruh keluarga negatif.
“Untuk sekolah hari ini (kemarin red) sudah ditutup,” kata Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistiyoningsih.
Dikatakan, dalam pembelajaran PTM Terbatas di sekolah harus menerapkan protokol kesehatan (prokes). Yaitu semua siswa, guru, karyawan harus memakai masker dan duduk berjarak. Ruang kelas diisi maksimal 50 persen dari kapasitas. Pihak sekolah harus menyediakan disenfektan atau cuci tangan pakai air sabun dan hand sanitizer. Kemudian pihak sekolah harus mengukur suhu tubuh dari semua siswa, guru dan karyawan sekolah.
Kepala Kemenag Grobogan Imron langsung memberi instruksi dari surat pemberitahuan kepada kepala sekolah agar PTM Terbatas ditutup untuk sementara dan akan dievaluasi lebih lanjut. Pihak sekolah juga melakukan evaluasi pembelajaran dan penyemprotan disinvektan di lingkungan sekolah. “Sementara pembelajaran dilakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan berbagai inovasi guru,” terang dia. (ks/mun/mal/top/JPR/JPC)