SEMARANG, RAKYATJATENG – Berbagai terobosan diupayakan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi untuk menyempurnakan pembangunan kota cerdas berkelanjutan yang digagasnya sejak 2013. Terbaru, Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini melakukan uji coba bus listrik untuk dapat digunakan di wilayah yang dipimpinnya, Senin (20/9/2021).
Hendi saat mengecek kesiapan bus listrik mengatakan, salah satu pertanyaan besar dalam transformasi kendaraan dari BBM ke listrik adalah terkait tenaga yang mampu dihasilkan.
Untuk itu Hendi meminta uji coba bus listrik pada jalan tanjakan di Kota Semarang. Dan hasilnya, bus listrik yang dinaikinya mampu berada pada kecepatan yang stabil saat menanjak.
Hasil uji coba bus listrik itu pun disebut Hendi sebagai sebuah hal yang positif, apalagi mengingat kendaraan yang dinaikinya saat itu merupakan produk Indonesia, buatan Mobil Anak Bangsa.
Hendi pun berharap kendaraan listrik semacam itu dapat diperbanyak untuk transportasi massal di Kota Semarang, sehingga bisa menekan polusi udara di Kota Lumpia.
“Hari ini kita uji coba bus listrik mobil anak bangsa, produk Indonesia. Energinya menggunakan baterai yang dengan pengisian daya ulang selama 2,5 jam, bisa menempuh jalan hingga 300 kilometer,” terang Hendi.
“Kita sudah uji coba di jalan tanjakan, aman, nyaman, dan kekuatannya tidak kalah dengan kendaraan listrik buatan luar negeri,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, Endro Pudyo Martantono menyebutkan, ke depan Hendi selaku Wali Kota Semarang memang menproyeksikan penggunaan kendaraan ramah lingkungan di ibu kota Jawa Tengah. Salah satunya dengan menggunakan bus listrik.
Namun Endro menuturkan uji coba lanjutan bisa saja masih diperlukan untuk mengetahui daya tahan bus listrik tersebut.
“Kami tentu sejalan dengan semangat bapak Wali Kota Semarang, yang ingin menjadikan Kota Semarang memiliki udara yang bersih. Maka adanya bus listrik ini tentu saja masuk dalam proyeksi kami ke depan,” tutur Endro.
Di sisi lain, perwakilan produsen Bus Listrik Mobil Anak Bangsa tersebut, Agus menyebutkan, bahwa bus dapat dibuat dalam dua tipe, yaitu dengan panjang 12 meter dan 8 meter. Termasuk untuk ketinggian deck bus sendiri, meski yang diuji coba adalah tipe low deck, namun ke depannya akan menyesuaikan kondisi infrastruktur di Kota Semarang.
“Kalau bus listrik memang saat ini karena umumnya low deck, seperti untuk bandara. Hal itu agar memudahkan akses penumpang untuk keluar masuk tanpa halte. Tapi jika dikehendaki untuk transportasi dalam kota tentu kita akan menyesuaikan sesuai dengan tinggi halte,” tekan Agus. (Sen)