SEMARANG, RAKYATJATENG – Pasca penurunan level PPKM di sejumlah wilayah di Jawa Tengah, ada beberapa daerah yang memulai uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Seperti di Kabupaten Semarang, Jepara, dan Rembang. Untuk regulasi PTM di ketiga kabupaten itu jumlah siswa dibatasi 50 persen dari kapasitas penuh. Pembelajaran hanya 2-5 jam, dan rotasi pelajar.
Untuk di Jepara, uji coba PTM dari tingkat PAUD Hingga SMP, sementara di Rembang dan Kabupaten Semarang SD hingga SMP.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengatakan, PTM secara langsung di Jateng masih belum diizinkan dikarenakan vaksinasi di tingkat pelajar masih tergolong rendah.
“Vaksinasi di tingkat pelajar kita anggap masih rendah, maka kita belum berani melakukan tatap muka secara langsung, namun akan ada edukasi-edukasi bagaimana nanti tatacara pembelajaran tatap muka akan berlangsung,” ucapnya, di rumah dinas, Selasa (24/8/2021).
Menurutnya, sasaran vaksinasi di Jawa Tengah sebanyak 28.727.000 orang. Per tanggal 22 Agustus 2021 tercatat, vaksinasi dosis pertama hanya sebesar 22 persen.
Sementara untuk dosis kedua, baru mencapai 13,26 persen. Untuk itu, Jawa Tengah terus berkomunikasi dengan pemerintah pusat agar suplai vaksin bisa lancar.
“Sampai sekarang memang hampir sama dengan Jawa Barat bahwa vaksinasi kita masih menunggu dari pemerintah pusat, yang Insya Allah dalam bulan ini dan bulan depan akan disalurkan lebih banyak lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, terkait ujicoba PTM di Kota Semarang sebagai ibukota Jawa Tengah akan ditargetkan pada bulan September.
Terkait sasaran vaksinasi pelajar di Kota Semarang yakni sebanyak 156 ribu orang. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Moh Abdul Hakam.
Menurut Abdul Hakam, vaksinasi remaja/pelajar berusia 12 – 17 tahun masih belum banyak.
Dia mencatat capaian baru vaksinasi dosis 1 pelajar sekitar 22.137 atau 14,31 persen. Adapun dosis kedua baru menyentuh 9.976 sasaran atau 6,45 persen.
“Vaksinasi pelajar kemarin ada porsi sendiri, kami dibantu BIN melakukan vaksinasi 12+. Vaksinasi pelajar memang belum banyak, masih jauh. Logistik vaksin masih untuk V2 (dosis 2),” jelas Hakam, Senin (23/8/2021). (Sen)