500 Pelajar Kurang Mampu di Solo Bakal Divaksin dan Diberi HP

  • Bagikan

Guru dan karyawan SMAN 3 Surakarta mempersiapkan lokasi vaksinasi pelajar, Selasa (3/8). (MANNISA/RADAR SOLO)

SOLO, RAKYATJATENG – Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta kembali melakukan percepatan vaksinasi dengan menyasar kelompok usia 12-17 tahun. Rencananya, 500 pelajar SMP dan SMA/SMK dari keluarga tidak mampu di Kota Bengawan bakal menjalani vaksinasi pertama.

Walikota Surakarta Gibran Rakabuming memastikan percepatan vaksinasi akan terus dilakukan. Sembari menyelesaikan berbagai program percepatan yang sebelumnya telah dilakukan, kali ini pemkot menyasar vaksinasi kelompok anak dan remaja (pelajar) di Kota Solo.

“Besok, kami mulai vaksinasi untuk kelompok usia 12-17 tahun. Untuk tahap pertama kami akan pilih 500 siswa dulu,” terang dia saat ditemui di Balai Kota Surakarta, Selasa (3/8).

Vaksinasi dilaksanakan di SMA Negeri 3 Surakarta. Sebanyak 500 pelajar yang dipilih sebagai penerima vaksin itu merupakan pelajar dari keluarga kurang mampu.

“Ketersediaan vaksin kami masih cukup, paling tidak aman untuk seminggu. Ini masih jalan vaksinasi dosis kedua untuk halodok dan pelajar. Di Agustus ini kami kejar per sekolahan,” ujar walikota.

Percepatan vaksinasi untuk pelajar ini juga merupakan langkah memperlancar pembelajaran tatap muka (PTM). Meski belum ada keputusan kapan PTM dimulai kembali, paling tidak vaksinasi pelajar ini bisa memberikan kekebalan imunitas bagi para siswa maupun semua tenaga pendidikan di lingkungan sekolah.

“Jika ada warga luar daerah tapi sekolah di Solo nanti akan kami urus. Kami usahakan tetap diberi vaksin, agar per sekolah itu bisa menerima vaksinasi semua,” terang Gibran.

Berdasarkan data vaksinasi Pemerintah Kota Surakarta yang diperbarui hingga 3 Agustus pukul 15.28, capaian vaksinasi pada pemberian dosis pertama telah menyentuh angka 290.984 sasaran.

Sementara pemberian dosis kedua telah menyentuh 183.053 sasaran, juga ada tambahan lima orang yang sudah menerima vaksinasi dosis ketiga. Dengan capaian itu, persentase capaian vaksinasi di Kota Bengawan telah mencapai 69 persen dalam target 417.151 sasaran vaksinasi.

“Rata-rata penyaluran vaksinasi untuk dosis pertama sekitar 4-5 ribu sasaran. Kalau yang dosis kedua ada tiga ribuan,” terang Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta Siti Wahyuningsih belum lama ini.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surakarta Etty Retnowati menyebutkan, vaksinasi pelajar akan menggunakan vaksin Sinovac dengan dosis 0,5 ml. Dua kali pemberian dengan jarak minimal 28 hari.

Kali ini sasarannya tercatat siswa kurang mampu jenjang SMP sebanyak 270 orang, MTs 20 orang, SMA 100 orang, SMK 100 orang. Kemudian 10 siswa yatim/piatu yang orang tuanya meninggal terpapar Covid-19.

“Agar tidak terjadi kerumunan pelaksanaan dibagi jadi lima sesi. Per sesi ada 100 siswa dari semua jenjang tercatat. Ambil contoh, sesi kedua pada pukul 09.00-10.00 itu SMP 46 siswa, MTs empat, SMA dan SMK masing-masing 20. Serta siswa yatim piatu 10,” terangnya.

Syarat pesertanya itu pelajar yang didasarkan data usul satuan pendidikan. Kemudian usianya minimal 12 tahun. Peserta termasuk kategori gakin atau rentan masalah sosial bersumber dari sistem informasi Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surakarta. Pastinya merupakan penduduk kota Surakarta didasarkan kartu identitas anak (KIA) atau kartu keluarga (KK).

“Kami sudah rapat koordinasi dengan sekolah-sekolah. Sementara disasar ke sekolah negeri dulu. Data kami ada puluhan ribu, mohon ditunggu gilirannya. Kuota vaksinasi juga tidak selalu ada. Semoga ada kesempatan berikutnya. Ini kan programnya dinkes. Kami nanti tinggal kirim data pelajar,” kata Etty.

Dengan vaksinasi pelajar ini diharapkan akan menambah kepercayaan diri guru, tenaga kependidikan (tendik), siswa, maupun orang tua siswa ketika pembelajaran tatap muka (PTM) sudah dimulai.

Ratusan pelajar yang mengikuti vaksinasi nantinya juga akan menerima handphone (HP). Namun, Kepala Bidang (Kabid) SMP Disdik Kota Surakarta Abdul Haris Alamsah menegaskan, kegiatan besok bukan vaksinasi berhadiah HP. Melainkan vaksinasi sekaligus ada bantuan HP. Karena peserta vaksin itu pelajar gakin. Sekaligus anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal terpapar Covid-19. Namun, bisa saja mereka itu merupakan penyintas dan tidak boleh divaksin. Tapi tetap diberi bantuan HP.

“Ini ada 500 HP Xiomi untuk meringankan saat pembelajaran daring dan sebagainya,” tambahnya. (ves/nis/bun/JPC)

Vaksin Perdana Pelajar di Kota Solo

-Siswa SMP: 270
-Siswa MTs: 20
-Siswa SMA: 100
-Siswa SMK: 100
-Siswa yatim piatu: 10

Teknis Pelaksanaan

-Pelaksanaan di SMAN 1 Surakarta
-Peserta siswa tidak mampu di sekolah negeri
-Untuk menghindari kerumunan per sesi 100 siswa

  • Bagikan

Exit mobile version