Gubernur Ganjar Pranowo mengecek aktivitas di Sentra Vaksinasi dan Call Center Covid-19 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Jumat (30/7/2021).
SEMARANG, RAKYATJATENG – Jawa Tengah siap melakukan percepatan vaksinasi untuk penyandang disabilitas. Hal itu menyusul disediakannya alokasi khusus 69.840 vaksin Sinopharm dari presiden untuk penyandang disabilitas di Jateng.
“Sebenarnya kita sudah mulai dari awal. Tapi kemudian kemarin karena ada alokasi khusus dari presiden melalui staf khususnya itu. Kita siap. Kita lakukan percepatan saja,” kata Ganjar, Jumat (30/7/2021).
Untuk mendukung percepatan vaksinasi ini, Ganjar meminta keterlibatan dari komunitas atau kelompok masyarakat untuk membantu memberikan data penyandang disabilitas yang belum divaksin. Di samping Ganjar juga telah memerintahkan dinas kesehatan (dinkes) untuk menyiapkan data.
“Bantuan yang kami butuhkan adalah selain dari dinsos yang menangani, mungkin ada dari kelompok masyarakat yang memang merasa komunitas yang mereka dampingi, khususnya penyandang disabilitas belum terlayani, kita minta datanya diberikan kepada kami,” katanya.
Sebelumnya Ganjar sudah berkomunikasi dengan Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia terkait adanya vaksin alokasi khusus penyandang disabilitas itu. Disebutkan bahwa total ada 450.000 dosis vaksin Sinopharm untuk 225.000 penyandang disabilitas di Indonesia. Jawa Tengah mendapat alokasi untuk 69.840 penyandang disabilitas.
Untuk distribusi vaksin khusus penyandang disabilitas ini dipercayakan sepenuhnya kepada kepala daerah, dalam hal ini gubernur. Di Jawa Tengah distribusi vaksin Sinopharm khusus penyandang disabilitas itu akan didistribusikan sesuai dengan hasil pemetaan kebutuhan atau jumlah penyandang disabilitas di tiap daerah.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan, sampai saat ini sudah banyak penyandang disabilitas di Jawa Tengah yang telah mendapat vaksinasi menggunakan vaksin reguler, yaitu Sinovac.
“Vaksin Sinopharm sudah ada yang datang, sebagian kecil saja. Menurut catatan kami, sementara ini yang belum divaksin ada sekitar 13 ribuan. Nanti kami cek lagi karena data ini dinamis. Tapi, sebagian besar sudah divaksin,” terang Yulianto. (bay/ria/JPC)