KLATEN, RAKYATJATENG – Satuan tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten telah memobilisasi pasien Covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG) untuk ditempatkan di tempat isolasi mandiri terpusat. Termasuk mulai Jumat (23/7), terdapat 50 pasien Covid-19 OTG yang dikirim ke Asrama Haji Donohudan Kabupaten Boyolali.
Sebanyak 50 pasien OTG yang dikirim itu telah menjalani asesmen terlebih dahulu di tempat isolasi terpusat GOR Gelarsena Klaten. Mengingat ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi untuk dikirim ke luar kota. Pasien harus tanpa gejala dan berusia di bawah 50 tahun atau muda.
“Untuk hari ini kita siapkan 50 pasien Covid-19 tanpa gejala ke Donohudan. Besoknya ada 100 pasien, dan selanjutnya ada 100 pasien lagi dengan mengoptimalkan di sana. Termasuk menempatkan mereka di tempat isolasi terpusat tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa,” jelas Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten,Sri Mulyani, Jumat (23/7).
Dia mengakui, upaya memobilisasi pasien Covid-19 OTG ke tempat isolasi mandiri terpusat tengah diintensifkan. Mengingat berdasarkan data per 22 Juli 2021, terdapat 4.658 orang yang menjalani isolasi mandiri. Tetapi kini mereka diminta untuk menempati tempat isolasi terpusat yang disediakan pemkab.
Mulyani mengungkapkan, tempat isolasi terpusat di Klaten memiliki kapasitas hingga 1.051 bed, tersebar di 26 titik. Tetapi keterisiannya masih dinilai rendah, sehingga pemanfaatan tempat isolasi mandiri perlu dioptimalkan. Hal ini untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dalam lingkungan keluarga.
“Kami ingin memisahkan yang sakit dan sehat. Kalau tidak dipisahkan, maka penyebaran Covid-19 ini akan beranak-pinak. Maka itu, sesuai arahan bapak gubernur dan kapolda diminta untuk mengirimkan ke Donohudan dan tempat isolasi terpusat lainnya,” ucapnya.
Ia meminta jajaran camat untuk melakukan edukasi kepada pasien Covid-19 tanpa gejala agar mereka paham jika memiliki potensi untuk menulari warga lainnya. Sehingga perlu ditempatkan di tempat isolasi mandiri terpusat. Tentunya dengan jaminan logistik hingga layanan kesehatan selama 24 jam penuh.
“Saya tegaskan, untuk sampai saat ini kondisi Klaten kondusif. Masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap tenang serta jangan panik. Tolong masyarakat tetap mematuhi aturan dalam penerapan PPKM kali ini,” tegas dia.
Sementara itu, Kapolres Klaten AKBP Edy Suranta Sitepu menambahkan, dalam memobilisasi pasien Covid-19 ke tempat isolasi terpusat telah mendapatkan dukungan personel dari Polda Jawa Tengah sebanyak 2 SSK. Mereka berasal dari Brimob dan Satuan Sabhara dengan jumlah sekitar 200 personel.
“Kita akan pergunakan juga terkait penjagaan dan sebagai unit penerangan keliling serta penyemprotan disinfektan. Terutama pada daerah dengan kasus Covid-19 yang cukup tinggi,” ucapnya.
Nantinya juga akan disiagakan jajaran personel dari Polres Klaten dan Kodim 0723/Klaten. Termasuk mendapatkan dukungan dari 1 kompi Kodam IV/Diponegoro. Sehingga total personel yang disiagakan sekitar 500 personel. Apabila ada tempat isolasi terpusat di tingkat desa membutuhkan penjagaan, akan ditempat personel.
“Jadi di tempat isolasi terpusat untuk kesehatan dan obat-obatnya terjamin. Ada pantauan dari tenaga kesehatan selama 24 jam penuh. Nantinya untuk pasien Covid-19 yang sudah tujuh hari menempati tempat isolasi mandiri, akan dilakukan analisis kesehatannya dengan tes swab PCR,” terang kapolres.
Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten per 22 Juli 2021, jumlah kumulatif kasus Covid-19 terdapat 25.899 kasus. Dari jumlah itu, yang sudah dinyatakan sembuh ada 19.526 orang dan 1.715 meninggal dunia. Saat ini, masih ada 4.658 orang yang menjalani isolasi mandiri. (ren/ria/JPC)