SEMARANG, RAKYATJATENG – Pemerintah pusat sudah mulai mencairkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (Bansos PKH) sejak pekan kedua bulan Juli ini.
Biasanya, ketika keluarga penerima manfaat mendapatkan informasi pencairan bansos mereka akan antusias untuk mengambil di bank atau kantor pos.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat ditemui usai Rapat Koordinasi dengan Menko Maritim dan Investasi dengan agenda Progress Penyaluran Bantuan Sosial selama Perpanjangan PPKM di Pulau Jawa dan Bali melalui video conference, Kamis (22/07/2021) mengatakan penyaluran bansos PKH di Jateng sempat tertunda karena PPKM darurat.
Rencananya, pekan ini baru akan dimulai pencairan bansos PKH tahap ketiga.
“Tunggu aja ya masyarakat, karena kita nggak pengen juga ada kerumunan. Masyarakat juga saya imbau, apabila akan mengambil bantuan-bantuan, baik lewat perbankan maupun kantor pos, kalau bisa ikuti saja jadwalnya,” pesannya.
Bagi keluarga penerima manfaat, lanjut dia, sebenarnya pasti sudah menerima jadwal kapan dia bisa mengambil. Namun terkadang, mereka ingin lebih memastikan, sehingga akhirnya bolak balik ke tempat yang dituju sebagai lokasi pencairan. Apabila itu terjadi, tidak menutup kemungkinan bisa menimbulkan kerumunan.
“Padahal sebetulnya sudah dikasih tahu dari perbankan tanggal sekian cairnya. (Misalnya) 1 2 3 dan seterusnya. Tinggal nunggu aja,” ujarnya.
Saat memberikan laporan kepada Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Taj Yasin menyampaikan, realisasi bansos dari APBN untuk sembako sebesar 1.123.542 dari target 2.950.000.
Sementara untuk BST (bantuan sosial tunai), baru terealisasi 14.454 dari target 1.024.124. Untuk PKH tahap kedua (April 2021), dari target 1,6 juta lebih penerima manfaat, sudah disalurkan ke 1.563.697 penerima manfaat.
Jawa Tengah sendiri menyediakan bansos melalui Kartu Jateng Sejahtera dengan anggaran sebesar Rp 38 miliar lebih. Pada penyaluran tahap pertama, sudah diterima 10.352 penerima manfaat dari target 12.764 penerima manfaat (81,2%). Sementara penyaluran tahap kedua sudah terealisasi 77,6 persen. (Sen)