SOLO, RAKYATJATENG – Kasus kematian pasien Covid-19 terus bertambah setiap hari. Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta menyiapkan area khusus untuk pemakaman jenazah Covid-19 di kompleks Tempat Pemakaman Umum (TPU) Purwoloyo.
Area khusus di salah satu sudut kompleks pemakaman itu diprediksi mampu menampung lebih dari 2.000 jenazah.
Kebikakan itu diambil sebagai bentuk respons semakin menipisnya kapasitas lahan pemakaman di lima TPU lain yang dikelola Pemkot Surakarta.
Sebenarnya pemakaman janazah Covid-19 boleh dilakukan di mana saja termasuk di TPU Bonoloyo, Daksinoloyo, Purwoloyo, Pracimaloyo dan Untoroloyo. Namun karena kondisi yang melebihi kapasitas membuat pemkot mengambil pertimbangan lain.
“Dari kelima TPU tersebut saat, empat di antaranya sudah dalam kondisi over kapasitas. Kemungkinannya tinggal di TPU Purwoloyo,” kata Ahyani, Minggu (11/7/2021).
Saat ini hanya TPU Purwoloyo, Pucangsawit, Jebres itulah yang kondisinya masih lapang dan masih sangat memungkinkan untuk diperluas sesuai kebutuhan. Prediksinya TPU Purwoloyo itu bahkan masih dapat dimaksimalkan untuk menampung 2.000 jenazah.
“Lokasinya di sisih timur komplek pemakaman itu,” jelas dia.
Pria yang juga menjabat sebagai ketua pelaksana harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Surakarta ini mengakui, angka kematian pasien Covid-19 di Solo terbilang tinggi karena kondisi bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 sudah mencapai 90 persen. Jumlah tersebut belum ditambah dengan besarnya data kematian pasien yang berasal dari luar Kota Solo.
“Ada pasien Covid-19 rujukan dari luar kota meninggal. Takut ditolak warga, akhirnya kami makamkan di Solo. Perluasan TPU ini diperuntukan bagi warga luar Solo yang kesulitan mencari tempat pemakaman yang sesuai dengan standar protokol kesehatan,” beber Ahyani.
Kepala Seksi Pemakaman Umum Bidang Kawasan Permukiman DPKPP Surakarta Adji Anggoro mengatakan, selama 2021, pihaknya telah memakamkan 580 jenazah menggunakan tata cara dan standar penanganan Covid-19.
Berdasarkann data yang sama, sepanjang tahun 2021 ini jumlah terbesar pemakaman menggunakan protokol Covid-19 terjadi pada Januari yakni 186 pemakaman. Februari 87 jenazah, Maret 61 jenazah, dan April 42 jenazah.
Jumlah tersebut sempat meningkat pada Mei dengan 44 jenazah yang dikebumikam dengan standar pemakaman Covid-19.
“Hampir 90 persen jenazah pasien Covid-19 kiriman dari UGD (unit gawat darurat) dan ICU (intensive care unit) rumah sakit. Usia paling banyak di atas 45 tahun,” tutup Adji. (ves/bun/dam/JPC)