Tragis, Siswa SMK di Semarang Gantung Diri sambil Video Call Pacarnya

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Remaja sekarang begitu mudahnya mengambil jalan pintas saat mengalami depresi.

Seperti yang dilakukan cowok berinisial MTH. ABG 17 tahun ini nekat gantung diri akibat depresi diputus pacarnya.

Siswa SMK Texmaco kelas XI jurusan Teknik Elektro ini ditemukan sudah tak bernyawa dengan tubuh tergantung di dapur rumahnya di Wonosari, Ngaliyan, Kota Semarang, Senin (31/5/2021) sekitar pukul 19.30.

Tragisnya lagi, aksi bunuh diri ini dilakukan saat korban tengah video call WhatsApp dengan pacarnya berinisial SDW, 17, warga Karanganyar, Kecamatan Tugu.

“Iya, korban diduga depresi. Setelah diputus pacarnya,” ungkap Kapolsek Ngaliyan Kompol Christian Chrisye Lolowang, dikutip dari Jawa Pos Radar Semarang, Selasa (1/6/2021).

Korban merupakan putra bungsu dari tiga bersaudara.

Sebelum gantung diri, korban video call dengan pacarnya. Saat kejadian, korban di rumah sendiri. Orangtua dan dua kakaknya sedang pergi ke tempat kerabatnya di Kendal.

”Ibunya sebenarnya juga ngerti kalau anaknya itu sudah sering mengancam akan bunuh diri. Dia ada permasalahan dengan pacarnya,” jelasnya.

Dikatakan, kejadian ini kali pertama diketahui teman korban, Adhe Prabowo, 19, warga Jalan Wonosari Raya, Ngaliyan. Saat itu, ia dikabari SDW untuk mengecek ke rumah korban.

Pasalnya, saat video call dengan SDW, korban mengancam akan bunuh diri saat diputus pacarnya tersebut.

“Awalnya, korban dan pacarnya sedang video call. Saat itu, sang pacar ingin menyudahi hubungan asmaranya dengan korban. Namun korban tidak mau, dan mengancam akan melakukan bunuh diri. Korban telah mempersiapkan tali tambang,” bebernya.

Adhe Prabowo segera meluncur ke TKP. Namun saat pintu rumah korban diketuk tidak ada jawaban. Adhe langsung masuk ke dalam rumah karena pintu tidak terkunci.

“Saat saksi masuk rumah, sudah melihat korban gantung diri di dapur di bawah tangga ke lantai II. Saksi langsung keluar rumah dan berteriak meminta tolong kepada tetangga,” jelasnya.

Kejadian itu langsung dilaporkan ke Ketua RT setempat, Jimanto, 55, dan diteruskan ke Polsek Ngaliyan.

Hasil olah TKP Tim Inafis Polrestabes Semarang, korban gantung diri dengan tali tambang warna biru sepanjang sekitar 5 meter. Korban hanya mengenakan celana pendek kolor.

Tali tambang itu diikatkan di pagar tangga.

“Kita juga sudah periksa saksi-saksi dan seluruh TKP. Hasil olah TKP, tidak ditemukan tanda-tanda Kekerasan atau penganiayaan di badan korban, murni gantung,” tegasnya.

Dikatakan, murni gantung diri ini diperkuat dengan kematian korban yang ditemukan bekas jeratan lingkar leher penuh, serta mengeluarkan air seni dan air mani.

Pihak keluarga juga menerima kejadian sebagai musibah. Sehingga korban tidak dibawa ke rumah sakit, dan akan langsung dimakamkan.

“Di lokasi ditemukan ponsel masih menyala. Cuma kita masih kesulitan membuka karena di-password. Dipastikan itu video call WA,” terangnya. (mha/aro/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version