SEMARANG, RAKYATJATENG – Walikota Semarang Hendrar Prihadi dan Ketua TP PKK Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi menerima kunjungan Staf Khusus Presiden RI Bidang Sosial, Angkie Yudistia.
Kunjungan kerja tersebut secara khusus difokuskan untuk memberi perhatian kepada pelaku usaha mikro kecil di Kota Semarang yang merupakan penyandang disabilitas.
Dalam kesempatan tersebut, Angkie menyebutkan Kota Semarang termasuk yang memiliki perkembangan sangat pesat dalam memberdayakan penyandang disabilitas ini.
Bahkan tak tanggung-tanggung, dirinya mengatakan Kota Semarang bisa menjadi kota percontohan terkait kemajuan pemberdayaan disabilitas dalam bidang UMKM.
“Saya bangga melihat UMKM disabilitas di kota Semarang ini bisa bergerak karena kita tahu pandemi ini efeknya untuk semua tidak hanya disabilitas yang jatuh tapi semuanya tapi dengan optimisme kita akan berusaha untuk bangkit, dan saya harap kota Semarang bisa menjadi kota percontohan untuk perkembangan dan kemajuan disabilitas bagi daerah lainnya,” kata Angkie di sela-sela kunjungan kerjanya.
Dirinya mencontohkan, dua UMKM yang dikunjunginya di Kota Semarang, yakni UMKM pembuat sabun dan UMKM di bidang fashion mampu bertahan di tengah pandemi dengan hasil karya kaum difabel.
“Dua UMKM yang saya lihat langsung ini adalah contoh optimisme bahwa UMKM disabilitas bisa bangkit, ini adalah bagaimana kita bertahan dimasa pandemi dan ekonomi nya terus berjalan,” terangnya.
Dalam kunjungan kerjanya, Angkie juga menyinggung soal pentingnya vaksinasi Covid-19 untuk juga diprioritaskan kepada penyandang disabilitas.
“Poin penting pertemuan kami adalah penyandang disabilitas sebagai kelompok rentan bisa mengakses vaksinasi sebagai priority untuk disabilitas. Karena ketika kesehatan pulih maka kita mendorong untuk ekonomi bangkit, dimana kelompok disabilitas ini dapat bekerja dan juga meningkatkan UMKM nya,” paparnya.
Terkait hal itu, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu menegaskan komitmennya untuk memberikan layanan yang sama kepada kelompok disabilitas, termasuk pada program vaksinasi dan kemandirian ekonomi melalui UMKM.
“Saat ini, program vaksinasi terus berjalan dan mencapai angka 480 ribu. Termasuk di dalamnya adalah prioritas vaksinasi bagi kelompok lansia, disabilitas dan pekerja pariwisata. Silakan hubungi dan info ke kami jika ada yang belum terjangkau pelayanan,” tuturnya.
Sedangkan terkait dukungan bagai pelaku UMKM penyandang disabilitas, melalui Dinas Sosial dan Dinas Koperasi dan UMKM, Pemerintah Kota Semarang juga terus melakukan penguatan kemandirian kelompok disabilitas.
Di antaranya melalui pelatihan dan pendampingan usaha panti pijat, boga, hantaran pengantin, desain grafis dan terapi khusus, penyerahan kursi roda, dan penguatan ketrampilan serta kemandirian lain sesuai kebutuhan masing-masing penyandang disabilitas.
Di sisi lain, Hendi juga mengalokasikan kuota 2.5% dari total formasi calon Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan dibuka Pemerintah Kota Semarang, untuk bisa diisi oleh kelompok disabilitas.
“Dari total 1.000 kuota ASN yang akan dibuka Pemerintah kota Semarang, porsi 2.5% disiapkan khusus untuk kawan-kawan disabilitas. Hal tersebut merupakan wujud komitmen Pemerintah Kota Semarang dalam pemenuhan hak dan cakupan akses pelayanan yang sama bagi kelompok disabilitas,” ungkapnya. (Sen)