Terminal Klaten Lakukan Tes GeNose Acak ke Penumpang

  • Bagikan
Penumpang bus di Terminal Ir Soekarno Klaten saat menjalani tes GeNose secara acak, kemarin. (ANGGA PURENDA/RADAR SOLO)

KLATEN, RAKYATJATENG - Terminal Ir Soekarno Klaten telah menerapkan tes GeNose C19 setiap harinya secara acak. Dikhususkan terhadap para penumpang. Baik mereka yang tiba maupun berangkat dari terminal tipe A tersebut.

Penerapan tes GeNose dilaksanakan secara gratis terhadap 10 penumpang bus setiap harinya sejak 12 April lalu. Alat tes GeNose itu merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk Klaten.

“Memang untuk saat ini baru dibatasi 10 orang saja setiap harinya. Total sampai saat ini sudah ada 150 orang yang telah dites dengan GeNose ini. Untuk hasilnya seluruhnya negatif,” jelas Pengelola Teknologi Informasi Terminal Ir Soekarno Klaten Saryana.

Pelaksanaan tes GeNose itu dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 di area terminal. Termasuk mendukung pelaksanaan tracking terhadap penumpang yang tiba maupun berangkat dari terminal. Mengingat Terminal Ir Soekarno Klaten selama ini menjadi salah satu titik kedatangan dan keberangkatan penumpang ke Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi).

“Ke depannya tes GeNose ini akan terus kami lakukan. Meskipun sebelumnya kami sudah menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Terutama bagi penumpang yang tiba di terminal,” jelasnya.

Saryana menjelaskan, penumpang yang baru tiba di terminal langsung dilakukan pengecekan suhu tubuh terlebih dahulu. Termasuk melakukan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir. Jika suhu tubuhnya di atas 37, 3 derajat Celcius, maka disarankan untuk langsung memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Sedangkan mereka yang di bawah 37,3 derajat Celcius diminta untuk mengisi form sebagai bagian pendataan. Mulai dari identitas diri hingga daerah yang hendak dituju di Klaten. Seluruh data yang masuk itu akan dilaporkan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten.

“Jadi dari dishub dilaporkan kepada Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten. Nantinya diteruskan ke masing-masing satgas di kecamatan maupun desa sehingga bisa menjadi perhatian,” jelasnya.

Jelang peniadaan mudik pada 6-17 Mei belum ada kedatangan penumpang dari Jabodetabek yang signifikan. Berdasarkan data dari Terminal Ir Soekarno Klaten, rata-rata kedatangan penumpang selalu di bawah 30 penumpang per hari. Tapi pada 1 April sempat tercatat ada 60 penumpang yang turun di terminal sebelum akhirnya mengalami penurunan.

“Data yang kita catat ini hanya penumpang yang turun di terminal saja. Kalau yang tidak turun di terminal, tidak masuk dalam pendataan kami,” tambah Saryana.

Sementara itu, Bupati Klaten Sri Mulyani telah meminta kepada seluruh camat untuk melakukan pengawasan terhadap pemudik yang tiba di wilayahnya masing-masing. Bagi mereka yang kedapatan tidak membawa surat keterangan bebas Covid-19, wajib melakukan karantina mandiri.

“Aturan ini sebenarnya sudah berlaku. Ini semua tergantung dengan satgas saja yang di bawah karena langsung bersentuhan dengan masyarakat. Jadi kedisiplinan yang di bawah itu sejauh mana terutama kepala desa atau satgasnya. Bagaimana dengan jogo tonggonya,” pungkasnya. (rs/ren/per/JPR/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version