SEMARANG, RAKYATJATENG – Matang. Mungkin itu kata yang pas untuk menggambarkan kondisi NAS4 Band Salatiga.
Personel yang mumpuni dalam memainkan alat musik, ditambah jam terbang yang cukup tinggi, sudah tidak bisa dipungkiri jika mereka berhasil menciptakan lagu hits. Tentu akan menjadi band besar.
NAS4 merupakan grup band yang bernaung di bawah manajemen Frans Production. Yang dikenal dengan Ken Aroknya.
NAS4 meluncurkan album perdananya pada tahun 2013. Musiknya bergenre alternatif pop.
Saat ini NAS4 digawangi delapan personel. Daksa Madyasta (bass), Ervan Setiyanto (keyboard), Joko Susilo (gitar), Kharisma Nanda Pradana (drum).
Barisan vokal diisi Grace Angelin Puspita Lehurliana, Arifian Puji Nugroho, Lesti Hapsari dan Fadya Muhammad Zain.
Pentolan band ini adalah Daksa Madyasta atau kerap disapa Dyas.
Saat di bangku SMA, dialah yang mengawali dengan membuat band Nasa pada tahun 2001. Nasa kependekan dari Anak Salatiga. Personelnya hanya empat orang. Cukup eksis kala itu di Salatiga.
Sayangnya, kesibukan studi masing-masing personel menjadikan band ini teralihkan.
Tidak ingin berhenti, pada tahun 2007, Dyas kembali merangkul teman-teman lain dan membuat band yang diberi nama NAS4.
Sama dengan band sebelumnya, hanya personelnya yang berbeda. Latihan rutin dan kesempatan manggung bersama Ken Arok menjadikan band ini semakin matang.
Akhirnya pada 2013 mampu meluncurkan album perdana bertitel Melangkah Bersama.
Sebanyak 12 tembang andalan NAS4. Seperti Takkan Lelah, Tak Pernah Kembali, Dudamu, Bersama, Sakit Ini, Lepaskan Semua, Tangis Hatiku (feat Jessica), Bila, Sayang, Wanita, Pemujaku, dan Bahagia.
Semenjak itu, mereka semakin kerap manggung. Tidak hanya mendampingi Ken Arok. Beberapa kali menjadi pembuka band papan atas. Sebut saja Andra & The Backbone, Dewa19, Gigi, Nidji, Peterpan, Padi, Jamrud, Sheila On7, hingga ADA Band.
Namun untuk tingkat kota Salatiga, Jawa Tengah, mereka band utama.
NAS4 membawa aliran musik pop modern. Mereka kerap manggung bersama Shaggydog. Pernah pula menjadi band pendamping ST 12 dan grup musik terkenal lainnya, ketika manggung di beberapa kota.
Jam terbang yang cukup tinggi serta didikan keras Frans Ken Arok menjadikan grup ini semakin matang.
Dyas berharap dengan diluncurkannya album tersebut akan semakin mengenalkan mereka di mata masyarakat.
Sejak sebulan lalu dan beberapa bulan ke depan, NAS4 sudah diajak tur beberapa kota. Namun pandemi corona memaksa semua berubah. Band ini belum bisa lagi manggung.
Namun itu dijadikan kesempatan para personel mematangkan skill dan menciptakan lagu. Hingga saat ini sudah ada empat lagu yang siap dirilis. Baru satu yang sudah dipublikasikan melalui youtube. Judulnya New Hope, dengan lirik bahasa Inggris.
“Kebetulan ini ada ide dan bisa direalisasikan menjadi sebuah lagu,” tutur Dyas, pencipta lagu itu.
Tiap minggu, seluruh personel tetap berlatih. Di rumah Dyas memang memiliki studio sendiri. Kondisinya cukup bagus. Ukuran 3.5 x 6 meter terasa cukup lega.
Dengan peredam dan busa berwarna coklat muda membuat tempat terasa sejuk.
Ruangan bersambung dengan tempat rekaman. Hanya bersekat kaca. Ruang rekaman ini berukuran 3.5 x 4 meter.
“Di sini biasa kami latihan. Dua jam setiap latihan. Kalau ada lagu baru dan mau mengkover, latihan lebih intens,” imbuh putra Frans Ken Arok ini.
Meski banyak kesibukan masing-masing yang berbeda, namun jika sudah saatnya latihan, maka personel akan loyal dan mengutamakan band.
“Kami hanya ingin berkarya dan memberikan yang terbaik dalam bermusik,” imbuh Grace, sang vokalis. (sas/zal/JPC)