14 SMP di Pekalongan Siap Ikuti Uji Coba Sekolah Tatap Muka

  • Bagikan
Arsip Foto. Siswa SMP Negeri 3 Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah. ANTARA/HO Humas Pemerintah Kota Pekalongan

PEKALONGAN, RAKYATJATENG – Sebanyak 14 sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, siap mengikuti uji coba pelaksanaan sekolah pembelajaran tatap muka (PTM) tahap kedua.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto mengatakan bahwa uji coba pembelajaran tatap muka tahap kedua akan dilaksanakan dari 26 April hingga 7 Mei 2021.

“Pada tahap pertama, kegiatan PTM hanya dilakukan di SMP Negeri 3. Namun, karena kegiatan PTM dinilai aman dan mematuhi protokol kesehatan maka kami akan menambah 14 SMP untuk melakukan uji coba PTM tahap dua,” katanya di Pekalongan, Jumat (23/4/2021).

“Uji coba pembelajaran tatap muka tahap pertama sudah dilakukan evaluasi secara daring bersama Pemprov Jateng pada 19-23 April 2021. Oleh karena, kami berharap perluasan kegiatan PTM tahap dua dapat berjalan lancar dan aman,” ia menambahkan.

Didampingi Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Slamet Mulyadi, ia menjelaskan bahwa tidak ada siswa maupun guru yang dilaporkan tertular COVID-19 menurut hasil evaluasi uji coba pembelajaran tatap muka tahap pertama.

Ia mengatakan bahwa dari 16 SMP yang ada di Pekalongan hanya dua yang belum diizinkan menyelenggarakan uji coba pembelajaran tatap muka karena dinilai belum memenuhi syarat.

Slamet menyebutkan, sekolah yang akan menyelenggarakan uji coba PTM semua guru dan kepala sekolahnya harus sudah menjalani vaksinasi, warga sekolahnya tidak ada yang tertular COVID-19, memiliki sarana dan prasarana pendukung penerapan protokol kesehatan, dan mengantongi izin dari wali murid.

Dalam uji coba pembelajaran tatap muka tahap dua, menurut dia, peserta kegiatan belajar maksimum 50 persen dari kapasitas ruang kelas dan dalam sehari kegiatan belajar mencakup empat mata pelajaran dengan durasi 30 menit per mata pelajaran tanpa waktu istirahat.

“Estimasi pembelajaran berarti sekitar dua jam tanpa istirahat. Jadi pembelajaran tetap kombinasi, yaitu daring dan luring,” katanya. (Antara)

  • Bagikan