Persis Solo Bidik Kiper Persiraja Banda Aceh

  • Bagikan
Fakhrurrazi Quba, kiper Persiraja Banda Aceh. (int)

SOLO, RAKYATJATENG – Setelah kedatangan striker Assanur Rijal Torres, Persis Solo kembali menargetkan bisa mendatangkan pemain Persiraja Banda Aceh lainnya. Nama kedua yang muncul adalah Miftahul Hamdi. Sang pemain memang mengiyakan jika tengah dinego, namun belum deal karena negosiasi kontrak masih buntu.

Nama penggawa Persiraja lainnya yang dirumorkan akan segera merapat ke Kota Bengawan ternyata berposisi kiper. Dia adalah Fakhrurrazi Quba. Belum jelas apa alasan Persis meminatinya. Namun, kiper kelahiran Aceh, 29 September 1989 itu menjadi pion penting saat klubnya naik kasta ke Liga 1, musim 2019.

Pria yang akrab disapa Quba itu membenarkan bahwa Persis Solo sedang menghubunginya secara intens beberapa hari terakhir.

“Itu masih rumor (soal kepastian bergabung). Ketertarikan dari mereka (Persis) memang ada, cuman saya kan nggak tahu ke depannya. Mereka menghubungi saya secara bertahap sejak Persiraja gugur di Piala Menpora,” ucapnya, Senin (12/4), dikutip dari Jawa Pos Radar Solo.

Quba mengaku saat ini sedang diambang kebimbangan. Setengah hatinya ingin hijrah, namun setengah hatinya juga ingin bertahan di klub yang membesarkan namanya tersebut.

Dia masih menunggu keputusan manajemen Persiraja, apakah usai Piala Menpora dia dipertahankan atau dipersilahkan untuk mencari pelabuhan baru. Dia mengakui statusnya kini bebas transfer.

Menurutnya, Manajemen Persis saat ini sudah melakukan negosiasi. Namun spesifik pada tawaran kontrak dan lain-lain belum begitu mendalam.

Quba mengakui, keluarganya juga sudah memberikan lampu hijau andaikata dia mau hijrah ke klub berjuluk Laskar Sambernyawa tersebut. Walaupun ada juga permintaan alangkah baiknya jika Quba tetap tinggal di dekat keluarga.

Perjalanan berburu kiper di Persis memang cukup menarik. Sebelumnya, ada nama kiper Persis musim lalu Sendri Johansyah, lalu Reky Rahayu (eks Persela Lamongan), dan beberapa kiper lokal Solo yang masih dipantau kualitasnya oleh pelatih kiper Persis Eddy Harto.

Khusus untuk Sendri, ternyata memutuskan untuk mundur dari Persis. Dia enggan terlalu lama diseleksi, dan memutuskan mencari klub yang siap untuk segera menyodorkan tanda tangan kontrak kepadanya.

Di luar nama-nama di atas, kiper Bhayangkara Solo FC Wahyu Tri Nugroho juga dikabarkan akan bergabung dengan Persis. Quba sendiri tak masalah kalaupun harus bersaing merebut posisi inti dengan siapa pun kiper di skuad Persis.

Apalagi, Quba pun mengakui Persis merupakan klub besar. Menurutnya, klub ini mempunyai manajemen baru yang serius menatap kompetisi baru. Dan menargetkan membawa Persis promosi ke Liga 1. Animo suporter pendukung Persis Solo juga dianggap sangat fanatik daripada suporter lainnya.

“Sekarang yang tersorot sepak bolanya adalah di Solo. Kenapa? Karena yang menukangi ngeri-ngeri,” ujarnya sambil tersenyum.

Sementara itu, dari pihak Persiraja ada kans untuk mempertahankan Quba. Namun, klub yang baru aja promosi ke Liga 1 itu baru bisa memutuskan setelah Piala Menpora selesai.

“Ya, sejauh ini tunggu selesai Piala Menpora dulu, baru bisa memberi kepastian,” pungkas Media Officer (MO) Persiraja Ariful Usman. (rs/NIK/per/JPR/JPC)

  • Bagikan