SOLO, RAKYATJATENG – Kekecewaan berat menghiasi wajah para pemain Persis Solo musim lalu. Harapan untuk bisa bergabung dengan Persis Solo tak semudah membalikkan telapak tangan.
Adanya head coach baru, yakni Eko Purdjianto bersama wakilnya Tommy Prasetyo tentu memunculkan kebijakan pemain lama diwajibkan mengikuti seleksi lagi.
Ada beberapa pemain musim lalu yang mengaku diundang seleksi yang akan digelar di Stadion UNS, hari ini Senin (5/4/2021). Mulai dari Hapidin, hingga Imam Budi.
Sayangnya beberapa pemain mengaku masih harap-harap cemas, dengan harapan namanya ikut dipanggil.
Di medsos, beberapa nama masuk poling untuk bisa ikut diundang, seperti Tri Handoko, M. Isa, Andra Putra hingga Sendri Johansyah.
Sayangnya kekecewaan besar dilontarkan kapten Persis musim lalu, Bruno Casimir tak tertahan. Dia melontarkan kekecewaannya di media sosial. Yang mengaku kecewa setelah manajemen Persis tak mengundangnya ikut seleksi di tahan kedua ini.
Dia mengaku berang, karena cukup lama menanti untuk bisa dipanggil seleksi Persis untuk kompetisi Liga 2 2021, ketika tahu ada seleksi, ternyata namanya malah tak ikut dipanggil.
“Saya sangat terkejut dan kecewa membaca informasi mengenai tim Persis Solo yang mengundang pemain lama ikut seleksi di depan pelatih baru. Sedangkan saya belum mendapat undangan,” ucap Bruno Casimir, Minggu (4/4), dikutip dari Jawa Pos Radar Solo.
Di lain sisi, dia terlanjur gagal memenuhi panggilan menuju kompetisi Liga Thailand musim ini, karena terhalang restu istrinya.
Pemain naturalisasi berusia 39 tahun itu sempat ingin merasakan atmosfer Liga Thailand yang dimulai sejak 6 Februari. Sayang karena tak dapat izin dari sang istri yang takut melihat pandemi Covid-19 yang belum mereda.
“Ini yang saya kecewakan. Padahal sudah hampir deal, tapi saya tolak karena istri beralasan kuat saya lebih bagus memperkuat Persis Solo. Dengan begitu saya berharap manajemen Persis dapat memanggil saya kembali, tapi sampai saat ini belum ada kabar. Jadi saya merasa rugi,” tandasnya dengan penuh kecewa.
Loyalitas Bruno kepada Persis Solo sejatinya sudah tidak diragukan lagi. Meski gajinya musim lalu tidak dipenuhi hingga sekarang, namun dia tetap sabar. Bahkan di akhir 2020, dia yang sempat mengajak pemain lainnya untuk hadir ke Solo latihan. Pemain banyak yang sempat mogok datang, karena menanti kejelasan gaji.
“Faktanya tahun kemarin semua pertandingan saya main tanpa terkecuali dan selalu dipercaya sebagai pemain inti. Dalam momen susah Persis, saya diminta untuk kumpulkan pemain dan akhirnya mereka nurut. Sekaligus percaya meski saat latihan tanpa ada bayaran kepada pemain,” paparnya.
Bruno juga merasakan kecewa dengan suporter Persis Solo yang merekomendasikan pemain Persis lain tanpa ada namanya disitu. Dia mendengar nama-nama pemain lama yang muncul, diantaranya karena bisikan suporter di Solo.
“Saya bertanya keseriusan suporter dan keadilan. Jujur, ada klub Liga 2 yang membutuhkan jasa saya, tapi saya tolak demi bermain kembali di Persis,” tandasnya.
Sampai sekarang Bruno masih ingin tahu alasan manajemen Persis tak memanggilnya. Mengingat pemain bertubuh jangkung itu merasa kualitasnya tak diragukan, karena latihan rutin tetap dia jalani.
“Kenapa saya tidak diundang? Apa salah saya? Saya tidak paksa agar kembali ke Persis. Jika diundang untuk seleksi setidaknya saya hormati,” ungkapnya. (rs/NIK/fer/JPR/JPC)