Hendi Ziarah ke Malam Sunan Pandanaran II di Klaten

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi kembali melaksanakan agenda ziarah tahunan ke makam Sunan Pandanaran II atau Sunan Bayat di Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Selasa (23/3/2021). Namun berbeda dari pelaksanaan biasanya, kegiatan rutin ini dilaksanakan dengan berbagai pembatasan.

Seperti membatasi jumlah peserta ziarah, menyingkat waktu pelaksanaan, hingga mengubah konsumsi yang biasanya disajikan secara prasmanan menjadi nasi box.

Menurut pria yang akrab disapa Hendi tersebut, pelaksanaan kegiatan ziarah dengan pembatasan ini lebih baik daripada tahun sebelumnya. Sebab, pada 2019, kegiatan ziarah urung dilaksanakan Pemkot Semarang, karena masa awal pandemi Covid-19.

“Kegiatan ziarah pada tahun ini agak sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena masih dalam masa pandemi Covid-19. Bahkan tahun lalu ketika awal dimulainya pandemi Covid-19, kita hanya bisa mendoakan para leluhur di rumah masing-masing,” ujar Hendi.

Hendi menuturkan prinsip dari ziarah ini adalah agar seluruh pihak di Pemkot Semarang tidak lupa pada sejarah pendahulunya.

“Bahwa tradisi kita untuk berziarah ini adalah selain mendoakan para leluhur, juga mengingat sejarah bahwa Sunan Bayat adalah salah satu pendiri Kota Semarang, untuk kemudian kita dapat mewarisi nilai-nilai perjuangan beliau,” terangnya.

Sunan Pandanaran atau yang juga dikenal sebagai Sunan Bayat merupakan Bupati ke-2 Semarang. Selain sebagai pemimpin wilayah Semarang, Sunan Bayat juga merupakan tokoh penyebar Islam yang dikenal memiliki ilmu yang tinggi. Usai tak menjabat bupati, almarhum menetap di Bayat, Klaten, sehingga dikenal dengan nama Sunan Bayat.

Untuk itu, Hendi berharap jajarannya dapat senantiasa meneladani kepemimpinan Sunan Bayat.

“Kepada kawan-kawan di Semarang dan Pemerintah Kota agar dapat mewarisi nilai-nilai perjuangan Sunan Bayat, di mana dalam perjuangannya berhasil membesarkan sebuah wilayah yang tadinya merupakan Dusun Pragota menjadi semakin besar dan dinamakan Semarang,” tutur Hendi.

Di sisi lain, Hendi menekankan peringatan HUT ke-474 Kota Semarang menjadi momentum bagi seluruh jajaran Pemkot Semarang untuk meneruskan perjuangan yang telah dirintis Sunan Bayat.

“Kami berusaha nguri-nguri tradisi, karena beliau adalah salah satu pendiri Kota Semarang, yang butuh usaha yang luar biasa agar menjadi Semarang yang seperti sekarang,” tambah Hendi. (Sen)

  • Bagikan