SEMARANG, RAKYATJATENG – Semangat Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, dalam menggalakkan pertanian perkotaan tak hanya sekadar konsep.
Dirinya membuktikan bahwa tanaman pangan yang ditanam pada area kantornya dapat benar-benar menghasilkan. Hal itu ditunjukannya dengan memanen padi yang telah ditanam di taman Balaikota Semarang, Senin (22/3/2021).
“Kami membuat seperti ini untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat bahwa dengan lahan yang kecil, lahan yang terbatas, kita masih bisa lho melakukan upaya ketahanan pangan secara mandiri,” tegas Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut.
Di sisi lain, dia tak menampik bila penanaman padi di halaman Balaikota tersebut belum signifikan memberikan efek penghijauan di Kota Semarang. Maka dari itu, Hendi pun terus mengajak warga pada berbagai kegiatan, untuk melakukan hal yang sama secara masif, sehingga akan memberikan dampak positif yang berlipat.
“Tujuan kita memberi contoh kepada masyarakat sebuah gerakan tidak hanya menghijaukan wilayah, menghijaukan rumah tapi hijau yang kemudian ada manfaatnya, ada masa panen dan sumber pangan,” tekannya.
Hendi mengungkapkan, dengan kondisi Kota Semarang sebagai kota metropolitan, luasan sawah di Ibu Kota Jawa Tengah lebih terbatas bila dibandingkan dengan daerah sekitar.
Namun bukan tidak mungkin diupayakan produktifitasnnya melalui berbagai inovasi. Meski demikian, Hendi beserta jajarannya tetap berkomitmen untuk mempertahankan lahan pertanian dan menciptakan urban farming di Kota Semarang.
“Kita ini kan wilayah perkotaan, kalau lihat secara struktur topografi saja di Kota Semarang ini sawahnya cuma 2.300 ha, kalau dibandingkan dengan Kabupaten Semarang yang luas lahan sawahnya 28.000 hektar, kita kecil,” terang Hendi.
“Tapi kami berupaya akan mempertahankan yang ada, karena dalam perda RT/RW, kami juga menjaga lahan-lahan pertanian dan lahan-lahan hijau ini sebagai wilayah konservasi yang harus kita pertahankan,” lanjutnya.
Dirinya pun menambahkan dengan mempertahankan lahan pertanian bukan hanya ketahanan pangan saja yang akan tercukupi, namun juga menjaga lingkungan agar tidak terjadi banjir.
Adapun dalam kesempatan tersebut, pemanenan dilakukan pada 5 rak padi dengan hasil panen mencapai 1,5 Kg beras, setelah 113 hari penanaman. Varietas yang ditanam pun merupakan beras kategori premium yang memiliki nilai jual tinggi, yakni Baroma atau Basmati Aromatik.
Selain padi, beragam tabulampot buah-buahan juga menambah estetika di Taman Balaikota yang biasa digunakan sebagai ruang publik tersebut. Ke depan demi mendongkrak hasil panen, Dinas Pertanian Kota Semarang akan mengubah media penanaman semula menggunakan rak, menjadi polybag. (Sen)