PATI, RAKYATJATENG - Olahraga fitnes diperlukan usaha ekstra agar kebugaran terjaga. Olahraga itu tak sekadar untuk kesehatan, tetapi bisa juga untuk membentuk otot dan diet. Ketiganya punya porsinya sendiri-sendiri.
Siang itu pukul 13.00, kisaran 7-10 orang sedang beraktivitas di Star Fitnes Pati. Itu di ruangan memanjang kisaran 4x8 meter persegi. Alat fitnes di ruangan itu juga banyak jenisnya. Di antaranya, barbell, dumbel, Weight Plates, Bench Press, dan treadmill. Sedangkan, berat besi yang digunakan bervariasi. Mulai 1 Kg hingga 50 Kg. Itu tertulis di lempengan besi hitam berbentuk bulat.
Nada musik yang terdengar energik memenuhi ruangan itu. Semacam musik hip hop dengan tempo cepat membuat jantung berdebar-debar. Di tengah alunan musik terdengar suara besi puluhan kilogram meramaikan suasana di ruangan.
”Diiieeeeng,” suaranya saat menghantam lantai. Selain itu, gemerincing rantai saat mengangkat beban juga terdengar melengkapi. ”Krincing, krincing, diieeeeng,” suaranya jika dijadikan satu nada.
Suhu ruangannya cukup panas, membuat keringat keluar hingga memaksa wartawan Jawa Pos Radar Kudus ini melepas jaket hitamnya. ”Sumuk, Mas? Memang begini ruangan fitnes. Cocok untuk merangsang keringat,” celoteh salah satu laki-laki yang sedang angkat beban.
Selain laki-laki di sana juga ada empat perempuan. Mereka (pengunjung fitnes) memperagakan alat-alat fitnes itu. Akan tetapi keempat perempuan itu aktivitasnya berbeda dari laki-laki itu. Yaitu, hanya memegang barbel, jalan jongkok, dan menggerakan semacam senam.
”Manfaatnya beda-beda alat itu, Mas. Biasanya digunakan sesuai kebutuhan. Digunakannya bertahap. Fokus satu alat agar maksimal,” kata Dyah trainer lepas di fitnes itu.
Manfaat fitnes ini, lanjutnya, bisa sebagai pembakaran lemak. ”Banyak gerak, mengangkat beban kan keluar keringat. Itu tandanya lemak dibakar,” candaan trainer ini sambil menunjuk bagian perut wartawan jawapos yang buncit ini.
Dia juga menjelaskan kebugaran bertambah kalau rutin fitnes. Toxic di dalam tubuh ikut terbawa keringat ke luar tubuh melalui pori-pori. ”Kalau toxic keluar otomatis, tubuh menjadi bugar. Selain itu, terlihat lebih fit,” jelas wanita asal Kaborongan, Pati itu.
Manfaatnya masih banyak lagi, kata dia, meningkatkan metabolisme, membentuk tubuh, mencegah stres, melatih pernafasan, dan mempercantik tubuh. ”Kalau dijelaskan satu-per satu bakalan lama. Nanti, Masnya, bisa kurus dengarnya. Malah mirip ceramah,” ujarnya sambil tertawa bersama Dian dan kedua wanita yang didekatnya.
Tujuan fitnes laki-laki dengan perempuan itu berbeda. Biasanya laki-laki membentuk otot, sedangkan perempuan untuk kebugaran. Alat yang digunakan juga berbeda.
Salah satu perempuan memegang satu barbel itu dengan kedua tangannya. Tepat di depan dadanya. Kemudian jongkok dan berdiri lagi. Gerakan itu dia lakukan 10-15 kali. Selain itu, ada juga gerakan yang sama, tapi dengan dua barbel.
”Kedua gerakan itu namanya squot, Mas,” jelas perempuan 45 tahun itu.
Dian, perempuan yang melakukan squot terlihat bercucuran keringat. Menetes dari paras wajahnya yang cantik itu ke kaos hitam yang dipakainya. Leher hingga lengannya dipenuhi keringat hasil squot itu. ”Capek rasanya, Mas. Tapi setelah fitnes ini badan menjadi segar dan ringan,” celoteh wanita asal Juwana itu sambil melakukan squot.
”Biar kenceng tubuhnya. Terutama bagian pantat. Otomatis akan naik ke atas. Jadinya kencang,” sambung Diyah (personal trainernya) sambil memandu di samping Dian.
Sudah tiga bulan Dian langganan fitnes didampingi Diyah. Hampir setiap hari mereka melakukan kegiatan semacam ini (fitnes) rutin. ”Pagi hingga siang fitnes. Sorenya pulang menjadi ibu rumah tangga,” imbuhnya.
”Harus rutin dilakukan agar hasilnya maksimal. Kalau sudah terbiasa akan menjadi kebiasaan. Sehingga akan membentuk pola yang teratur. Malah kalau tidak fitnes rasanya ada yang kurang,” tutup perempuan yang berusia 31 tahun itu. (ks/aua/top/JPR)