TEMANGGUNG, RAKYATJATENG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Sosial Tri Rismaharini terlihat kompak saat peresmian Sentra Kreasi Atensi (SKA) Kartini, di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) Kartini, Temanggung, Jumat (5/3/2021).
Selain kompak memborong kerajinan kawan disabilitas di galeri SKA Kartini, keduanya juga kompak mencoba pijatan dari terapis disabilitas di tempat tersebut.
Sentra Kreasi Atensi Kartini tersebut memang dibuat sebagai tempat usaha dengan pengelolaan melibatkan penyandang disabilitas. Dalam Sentra Kreasi Atensi Kartini terdapat kafe dan sentra kuliner yang dijual oleh penyandang disabilitas dan pelaku usaha kuliner lokal.
Di tempat itu juga terdapat galeri yang memamerkan berbagai macam karya dari para penyandang disabilitas, seperti batik ciprat, tas, kerajinan kayu, dan beragam kerajinan tangan lain. Di galeri inilah Ganjar dan Risma memborong beragam kerajinan, di antaranya batik ciprat.
“Tadi sempat mencicipi makanan dan melihat mereka perform. Bagi saya ini sangat luar biasa. Di galeri juga banyak karya yang bisa dibeli. Tentu saja dengan cara itu kita bisa menggerakkan kawan-kawan disabilitas untuk lebih pede, lebih mandiri. Barangkali produk-produk mereka ini, kitalah yang jadi off taker-nya. Jadi produk yang bagus ini ada pasarnya, kalau belum ada kita harus menjadi pionir. Saya rasa galeri ini nanti akan menjadi tempat yang sangat berguna,” kata Ganjar.
Setelah berkeliling di galeri, Ganjar dan Risma berlanjut melihat toko kelontong, tempat laundry. Selepas dari tempat laundry, keduanya menyisir gang kecil menuju tempat praktik terapis tuna netra. Di sana sudah menunggu dua terapis.
Ganjar yang ditawari pijat langsung mengiyakan dan tak lupa mengajak Risma yang berdiri di depan pintu. Selama lebih kurang 15 menit keduan mendapat pijatan dari dua penyandang disabilitas netra. Baik Ganjar maupun Risma terlihat sangat menikmati pijatan dari dua terapis tersebut.
“Ini saya sedang dipijat, sama Bu Mensos. Beliau berdua ini (terapis) merupakan penerima manfaat pelatihan. Pelatihnya ini belajar dari Jepang. Lihat nampaknya Bu Risma mulai nyaman dan ngantuk,” kata Ganjar sambil sedikit bergurau dengan Risma.
Sementara itu Risma mengatakan, Sentra Kreasi Atensi Kartini di BBRSPDI Kartini Temanggung ini merupakan sentra kreasi kedua yang diresmikan setelah sentra kreasi atensi di Balai Pangudi Luhur Bekasi. Ia berharap keberadaan Sentra Kreasi Atensi di Temanggung ini bisa membantu kawan disabilitas untuk bisa segera mendapat manfaat.
“Sebenarnya kami juga sudah buka di Mojokerto, di sana ada mantan pengguna narkoba yang berhasil sembuh dan sekarang bisa membantu temannya. Tahun ini saya juga memaksa teman-teman di balai, khususnya di Solo, untuk membuat 300 kursi roda elektrik, di Makassar juga demikian,” katanya.
Risma menambahkan, balai rehabilitasi yang ada saat ini terbanyak berada di Jawa Tengah. Ke depan ia berkeinginan menggabungkan balai yang ada untuk campuran. Jadi satu balai bisa diisi oleh penyandang disabilitas maupun lansia.
“Harapannya peran balai akan lebih maksimal untuk menolong saudara kita yang membutuhkan,” katanya. (*)