SEMARANG, RAKYATJATENG — Warga Ngijo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, berbondong-bondong mendatangi areal pemakaman Sentono Kamis (4/3/2021). Mereka menggelar nyadran KH Ashari.
Tradisi tahunan ini dilakukan setiap bulan Rejeb. Tepatnya Kamis Wage atau malam Jumat Kliwon.
Ciri khas nyadran ini adalah masakan olahan kambing. Kali ini memotong 56 ekor kambing hasil sumbangan warga.
Nyadran kali ini warga tidak woro-woro. Mengingat suasana masih pandemi. Warga yang datang tetap mematuhi protokol kesehatan. Mengenakan masker. Meski sesekali dan beberapa orang harus melepas maskernya karena engap. Utamanya warga yang memasak.
“Jumlahnya menurun karena tidak memberitahukan kepada warga agar datang,” kata sesepuh warga Achmad Yasa.
Yasa mengatakan, warga yang menyumbang kambing biasanya memiliki keinginan yang belum terkabul. Dengan harapan doanya diijabahi.
Nyadran ini biasanya dilakukan menjelang Ramadan.
“Mereka yang merantau baik di luar Jawa atau luar negeri tetap datang untuk mendoakan leluhur. Tetapi karena Covid ini yang datang sedikit,” jelasnya.
Salah seorang warga, Muyasyaroh mengaku sengaja datang dari Temanggung, karena pernah tinggal di Gunugpati. “Harus datang untuk mendoakan leluhur yang dimakamkan di tempat ini,” ujarnya. (hid/zal/JPC)