Kunjungi Rumah Difabel Semar Cakep, Hendi Cerita Pernah Gunakan Kursi Roda

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Walikota Semarang Hendrar Prihadi pernah beraktivitas dengan menggunakan kursi roda. Tepatnya pada Desember 2020 lalu hingga Januari 2021.

Saat itu, dirinya mengalami retak tulang pada kaki kanan, yang mengakibatkan dirinya tak mampu berjalan seperti biasanya.

Namun, Walikota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pun berupaya tetap beraktivitas meski harus menggunakan alat bantu, seperti dalam beberapa momen yang diunggahnya melalui akun media sosial pribadinya, @HendrarPrihadi.

Saat ini, Hendi telah pulih kembali dan mampu beraktivitas seperti biasa.

Dirinya pun menceritakan bagaimana kejadian hingga kakinya bisa mengalami retak, dan bagaimana dia menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan tugasnya sebagai Wali Kota Semarang dari kursi roda.

Hal tersebut disampaikannya saat mengunjungi rumah Paguyuban Peduli Penyandang Disabilitas (P3D), Senin (1/3/2021).

Sebagai wujud rasa syukur karena dirinya sekarang telah pulih kembali, tak hanya berkunjung, Hendi juga memberikan kursi roda dan alat bantu jalan yang sempat digunakannya.

“Kurang lebih sebulan yang lalu, saya mengalami retak kaki kanan. Alhamdulillah sekarang sudah sembuh dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Bagian dari rasa syukur saya, hari ini kursi roda dan alat bantu jalan saya serahkan ke mbak Vita dari Paguyuban Peduli Penyandang Disabilitas, semoga bisa bermanfaat,” tutur Wali Kota Semarang yang merupakan kader PDI Perjuanga itu.

Di sisi lain, secara pribadi, Hendi juga mengapresiasi keberadaan Paguyuban Peduli Penyandang Disabilitas yang selama ini terus berperan di dalam membantu para penyandang difabel di Kota Semarang.

Hendi salah satunya mencontohkan bagaimana Vita memiliki komitmen yang tinggi, dengan sehari-hari mengajar di Rumah Difabel Semar Cakep.

“Mbak Vita punya semangat yang luar biasa, kita doakan mudah-mudahan kita semua bisa meneruskan hal positif ini. Saya mengajak kepada warga masyarakat agar lebih peduli dan membantu jika ada warga di sekitarnya yang membutuhkan bantuan,” tutur Hendi.

Vita pun berterima kasih atas perhatian Hendi kepada para penyandang difabel dengan memberikan bantuan kursi roda tersebut. Ia berharap perhatian tersebut bisa terus diberikan sebagai dukungan terhadap keberlangsungan ruang difabel Semar Cakep dan anak-anak penyandang cerebral palsy.

Vita juga optimis anak-anak berkebutuhan khusus dapat semakin nyaman tinggal dan tumbuh di Kota Semarang.

Rumah Difabel Semar Cakep hadir di Kota Semarang sejak Mei 2018. Tempat ini menjadi wadah sharing lowongan pekerjaan untuk para difabel dan penyuluhan bagi mereka.

Vita mengatakan bahwa kursi roda yang diberikan langsung oleh Walikota Semarang ini akan digunakan untuk anak-anak di Semar Cakep. “Mereka pasti akan sangat bangga memakainya, karena ini adalah kursi yang pernah dipakai oleh Pak Wali,” ujarnya.

Kini, anggota di Semar Cakep sudah mencapai 85 orang dengan puluhan relawan yang tergabung untuk mendampingi aktivitas mereka.

Dengan aktivitas seperti itu, Hendi berharap pelayanan Semar Cakep di Kantor Kecamatan Semarang Barat ini bisa menjadi role model untuk kecamatan lain di seluruh Kota Semarang.

Walaupun di masa pendemi ini dilakukan secara daring, tetapi tidak mengurangi antusias anak-anak didik untuk mengikuti pembelajaran.

Selain dilakukan secara daring, Semar Cakep juga mempunyai chanel youtube SEMAR CAKEP, yang harapannya agar aktivitas dan pembelajaran di Semar Cakep dapat diakses oleh khalayak umum. (Sen)

  • Bagikan