Atikoh: Pendidikan Itu Langkah Paling Konkret Kurangi Kemiskinan

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Istri Gubernur Jawa Tengah, Atikoh Ganjar Pranowo bersama Girl Leadership Academy (GLA), berbagi tips memajukan perempuan Indonesia. Sehingga kaum wanita akan menjadi lebih maju di masa mendatang.

Girl Leadership Academy adalah akademi untuk mendorong kepemimpinan anak perempuan yang dicetuskan oleh Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia). Mereka mengadakan dialog melalui siaran langsung Instagram dengan tema Bersama untuk Perempuan Indonesia, Sabtu (27/2/2021) sore.

Acara dipandu Guster Sihombing dari GLA, menghadirkan pembicara Atikoh Ganjar Pranowo, Lia Toriana selaku National Project Manager GLA, dan Brelyantika peserta Girls Leadership Program.

Atikoh menyampaikan tips agar perempuan Indonesia lebih maju. Di antaranya supaya perempuan bisa mendapatkan pendidikan yang layak.

“Pendidikan itu langkah paling konkret mengurangi kemiskinan,” kata Atikoh.

Menurut dia, dengan mendapat pendidikan, akan muncul keberanian untuk bermimpi besar yang kemudian direalisasikan. Selain juga, dengan pendidikan juga akan mengurangi jumlah pernikahan dini. Sebab mereka akan fokus mengejar cita-cita hingga akhirnya menjadi perempuan penting di Indonesia.

“Dengan mendapat pendidikan yang setara tentunya,” ucapnya.

Menyadari hal tersebut, Atikoh berupaya membantu meningkatkan pendidikan perempuan Indonesia, melalui kegiatan charity. Salah satunya, Ride for Equality, di mana Atikoh akan bersepeda 210 kilometer dan berdonasi. Masyarakat pun bisa ikut berdonasi melalui kitabisa.com/rfeatikoh.

National Project Manager GLA Lia Toriana mengatakan Girl Leadership mendukung atau mendorong perempuan Indonesia berada pada posisi penting. Sehingga, akan melahirkan banyak perempuan inspiratif seperti Atikoh Ganjar Pranowo.

“Banyak tokoh bisa dilahirkan di Girl Leadership. Ini yang kita persiapkan. GLA semacam ruang belajar bertukar pikiran. Jadi, gagasan jangan sekadar jadi gagasan semata tapi juga relevan. GLA bantu gagasan jadi relevan,” kata dia.

Peserta Girls Leadership Program yang berasal dari Jateng Brelyantika mengatakan, dia senang bisa mengikuti program penting itu. Sebab, gagasannya yang sederhana diterima.

“Di Panti Carita Jepara, saya pengajar Bahasa Inggris. Di panti itu ada 13 anak yang sering menunduk malu saat belajar. Anak-anak itu kami semangati melalui cerita supaya mereka percaya diri,” tuturnya.

Hingga sekarang, founder Panti Carita ini bersama orang Jepara yang peduli, terus menjaga semangat anak-anak panti. Mereka membantu anak-anak agar bisa belajar dengan lebih percaya diri. (*)

  • Bagikan