4 Orang Tewas karena Bencana Banjir dan Longsor Semarang

  • Bagikan
Sejumlah Tim Sar BPBD Kota Semarang dibantu warga mengevakuasi jenazah warga RT3/1, Kelurahan Jomblang. (EKO WAHYU BUDIYANTO/JAWA POS RADAR SEMARANG)

SEMARANG, RAKYATJATENG – Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Semarang menelan korban jiwa, Sabtu (6/2/2021) kemarin. Dua orang tewas akibat tanah longsor, dua lainnya tewas tersengat aliran listrik.

Dua orang yang meninggal akibat tanah longsor adalah Maimunah, 63, dan Dermadito, 18, keduanya warga Jomblangsari RT 003 RW 001 Kelurahan Jomblang. Maimunah mengalami kritis dan dibawa Ambulans Hebat ke RSUP dr Kariadi Semarang dan meninggal dalam perawatan.

Peristiwa bencana tanah longsor di wilayah ini terjadi sejak Sabtu (6/2/2021) sekitar pukul 05.30.

“Yang umur 18 tahun ini, tubuhnya tertimbun material longsor. Sempat dilakukan pencarian. Saat ditemukan, sudah tidak bernyawa. Kalau yang Mbah Maimunah ini mungkin karena kaget juga, akhirnya meninggal,” ungkap Ketua KSB Jomblang Kecamatan Candisari Nur Aziz, Sabtu (6/2/2021) kemarin, dikutip dari Jawa Pos Radar Semarang.

Kejadian longsor tersebut adalah tebing yang berada di perengan atas rumah korban. Longsornya setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras dengan intensitas yang tinggi.

Informasi yang diperoleh, setidaknya empat rumah yang tertimpa longsor. Yakni rumah Sugito, 53, Warno, 57, Salimi, dan korban Maemunah. Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Candisari, Iptu Supriyanto mengatakan, sebelum korban Dermadito merupakan anak pemilik rumah Sugito. Pada saat kejadian, keluarga tersebut sedang berada di dalam rumahnya.

“Keluarga sudah mengingatkan, supaya jangan di bagian kebelakang (rumah). Enggak tahu, mungkin mengambil sesuatu di belakang, tiba-tiba ada longsor,” bebernya.

Pihaknya mengatakan, rumah tersebut berada di tepi tebing. Awalnya, tebing yang longsor menimpa rumah Maimunah. Namun karena material longsor banyak, akhirnya rumah yang di bawahnya juga terdampak.

“Rumah korban Maimunah di atasnya rumah yang korban 18 tahun. Kemudian tertimbun itu. Selain korban meninggal, ada juga korban luka, ya lecet-lecet,” pungkasnya.

Sementara itu, orang meninggal akibat tersengat listrik terjadi di Semarang Timur, sekitar pukul 09.00.

Korban bernama Imron, warga Jalan Serayu, Bugangan. Tersengat listrik di rumahnya dan meninggal dunia saat menjalani perawatan di RS Pantiwiloso Citarum.

”Itu kan rumahnya kebanjiran. Korban menancapkan steker ke colokan (listrik). Tiba-tiba tersengat listrik,” ungkap Kapolsek Semarang Timur, Budi Antoro.

Sedangkan satu korban meninggal dunia juga akibat tersengat listrik bernama Desi, warga Tanjungmas Semarang Utara. Meninggal di lokasi kejadian, di kawasan Kota Lama, sekitaran belakang Gereja Blenduk.

“Iya, korban meninggal. Keluarga juga sudah membuat surat pernyataan, selanjutnya dibawa pulang untuk dimakamkan,” katanya. (mha/ida/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version