SRAGEN, RAKYATJATENG – Ratusan tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Sragen dan Karanganyar Jawa Tengah belum menerima vaksinasi Covid-19. Penyebabnya mulai dari kondisi kesehatan, faktor usia, hingga belum terdaftar dalam sumber daya manusia kesehatan (SDMK) Kementerian kesehatan.
Dari 4.980 nakes, yang sudah tervaksin baru 3.874 atau sekitar 77,8 persen. Selain yang batal dan tidak hadir, masih ada sekitar 343 nakes yang dijadwalkan mengikuti vaksinasi Sabtu (29/1). Sementara 359 nakes gagal mendapatkan vaksinasi dosis pertama dengan berbagai alasan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sragen dr Hargiyanto menjelaskan, 359 nakes masuk kategori eksklusi. Mereka batal divaksin karena berbagai kondisi. Di antaranya hamil, menyusui, memiliki comorbid, faktor usia, dan penyintas Covid-19.
Sejak pencanangan Senin lalu sampai Kamis (28/1), ada 204 nakes yang tidak hadir dalam vaksinasi.
”Nakes yang tidak hadir ini, mungkin disebabkan karena mereka pindah kerja dari fasilitas kesehatan yang tercatat sebelumnya,” terangnya.
Pihaknya berusaha mencari alamat nakes yang belum divaksin. Namun belum ditemukan. Selain itu, tercatat ada 200 nakes yang dalam status tunda pemberian vaksin memiliki gejala seperti hipertensi, panas serta batuk pilek.
”Kami tunggu kondisinya. Misalnya nunggu panasnya membaik, sama nunggu tensinya stabil,” terangnya.
Terpisah, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soehadi Prijonegoro Sragen dr Didik Haryanto menyampaikan, di RSUD Sragen ada sekitar 700 orang yang divaksin. Masih menyisakan sekitar 200 orang lainnya. RSUD sudah menyiapkan lima vaksinator untuk vaksinasim.
”Sekitar 700 ratusan yang sudah terdaftar dalam data sumber daya manusia kesehatan (SDMK) sekitar itu. Yang terdaftar di Kementerian Kesehatan. Di sini ada 900 an tenaga baik tenaga medis maupun outsourching, seperti security maupun cleaning service,” terangnya.
Sementara itu 200 an nakes di Kabupaten Karanganyar belum masuk dalam pusat data informasi (pusdatin) SDMK. Sekretaris Dinkes Kabupaten Karanganyar Purwati mengaku, dari 4.000 an nakes di Karanganyar, baru sekitar 3.608 orang yang masuk dalam fitur dashboard yang digunakan untuk melihat hasil rekapan dari SDMK.
”Tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan e-tiket itu nanti sudah bisa mendapatkan vaksin. Saat ini kami sudah hampir 77 persen untuk pemberian vaksin di tahap pertama ini, data saat ini terus berjalan dan diproses, untuk tenaga kesehatan yang belum menerima e-tiket itu,” terang Purwati.
Purwati mengungkapkan, kendala tersebut juga dialami oleh masing-masing kota/kabupaten di Jawa Tengah.
”Selama ini tidak ada kendala untuk pemberian vaksin di tahap pertama. Hanya saja data yang dari pusdatin pusat itu kadang terlambat, karena mungkin karena sistem yang digunakan,” tegasnya.
Vaksin tahap kedua rencananya diberikan 8 Februari mendatang di dua rumah sakit dan 21 puskesmas di 17 kecamatan.
”Ya kami minta untuk sistemnya itu segera diperbaiki, syukur kalau bisa Februari awal itu, tenaga kesehatan yang belum menerima vaksin tahap pertama sudah bisa divaksin. Kemudian nanti tinggal untuk pemberian tahap kedua, setelah 10 tokoh yang kemarin diberikan vaksin tersebut,” tandasnya. (rs/rud/din/fer/JPR/JPC)