SEMARANG, RAKYATJATENG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah untuk membantu pemerintah dalam menangani Covid-19. Tak perlu sulit-sulit, yakni hanya dengan disiplin 3M dan tidak berkerumun selama pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) pada 11-25 Januari.
“Kami mohon bantuan warga Jawa Tengah semua, kalau tidak penting jangan keluar rumah, kalau ada kerumunan tidak usah ikut, jaga jarak. Tolong selalu pakai masker, nggak usah nunggu dikejar-kejar,” kata Ganjar di kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (8/1).
Dengan berdisiplin 3M selama 14 hari tersebut, masyarakat sudah berkontribusi untuk menjaga diri sendiri, menjaga keluarga, dan menjaga negara.
Hal itu merupakan kontribusi yang luar biasa dalam kondisi seperti saat ini. Terlebih melihat kondisi di mana sudah banyak tenaga medis, ulama, romo dan kiai, serta tokoh-tokoh penting maupun masyarakat yang meninggal akibat Covid-19.
“Pemerintah juga akan mengurangi dari sekarang, 50 persen sampai hanya 25 persen yang bekerja di kantor. Sebesar 25 persen itu sudah termasuk gubernurnya. Biarkan kami yang berkeliling melakukan kontrol, panjenengan di rumah saja,” ucap gubernur.
Ganjar menambahkan, jika masyarakat ada kesulitan, harap segera melapor ke lurah atau kepala desa, bisa juga ke RT dan RW serta gerakan Jogo Tonggo. Dia juga meminta agar gerakan Jogo Tonggo dihidupkan kembali agar bisa menjadi ruang untuk saling kontrol.
“Hidupkan lagi Jogo Tonggo, nanti akan kami bantu. Kawan-kawan di puskesmas nanti juga akan kami bantu agar bisa menjadi tempat paling depan untuk melakukan kontrol. Jadi kalau ada layanan kurang, lapor kepada kami, biar kami yang datang. Kalau ada sesuatu yang butuh bantuan secara sosial, biar kami yang membantu untuk turun,” pungkas dia. (rs/bay/per/JPR/JPC)