SEMARANG, RAKYATJATENG – Di tengah masa pandemi Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang tetap berkomitmen melakukan pembangunan untuk mengatasi sejumlah persoalan.
Salah satunya dengan menjalankan sistem swakelola dalam pengerjaan saluran di Jalan Depok, Kota Semarang. Pekerjaan tersebut diupayakan untuk mengatasi genangan yang sering muncul di sepanjang jalan tersebut ketika turun hujan.
Hal itu disampaikan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, saat ditemui di kantornya, Jalan Pemuda, Kota Semarang, Rabu (6/1/2021).
Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut berharap masyarakat dapat menjaga hasil pembangunan, dengan tidak membuang sampah di saluran yang telah dikerjakan, sehingga tidak kembali timbul genangan pada wilayah tersebut.
“Permasalahan genangan yang banyak dikeluhkan ini kita upayakan untuk dapat teratasi. Untuk itu saya berharap, solusi yang telah diupayakan ini dapat dirawat dan dipertahankan bersama,” tekannya.
Di sisi lain, Hendi sendiri meminta dukungan masyarakat pada pekerjaan yang akan dirampungkan dengan banyak manhole tersebut untuk memudahkan pembersihan, guna mempermudah Pemkot Semarang melakukan perawatan drainase secara rutin.
“Kami minta maaf dan memohon pengertian masyarakat yang mungkin saat ini merasa kurang nyaman saat melintasi Jalan Depok. Ini semua merupakan proses untuk menyelesaikan persoalan pembangunan di kota,” tegasnya.
Secara detaill, Kepala UPTD Wilayah Selatan Dinas PU Kota Semarang, Maileni, menerangkan normalisasi saluran air tersebut terbagi dalam dua tahap, dengan dua fokus yang berbeda.
Pada tahap I, pembangunan difokuskan pada upaya menghilangkan genangan. Tahap ini selesai pada akhir tahun lalu.
“Pembangunan tahap I ini dilakukan dengan sistem swakelola tipe I dengan total anggaran Rp230 juta rupiah. Pembongkaran dilakukan pada sepanjang 400 m selokan dengan lebar 1.5 m dan kedalaman 1 m,” jelasnya.
Maileni melanjutkan, proses normalisasi dilakukan tidak hanya untuk membersihkan saluran dari sampah tetapi juga akar tanaman yang sudah mengganggu kelancaran saluran.
Sebelumnya, kegiatan normalisasi juga diawali dengan penebangan pohon dan akar tanaman yang sudah memenuhi saluran.
Sementara untuk tahap II, akan difokuskan pada penataan trotoar sehingga lebih aman dan nyaman bagi pejalan kaki serta jalur khusus difabel. “Diharapkan pembangunan dapat segera dimulai dan berakhir di bulan Maret 2021,” ujarnya. (Sen)