Mulai Diaspal, Flyover Purwosari Bisa Dilintasi saat Natal-Tahun Baru

  • Bagikan
Pembangunan Flyover Purwosari terus dikebut agar target akhir Desember ini bisa dilewati pengendara. (DAMIANUS BRAM/RADAR SOLO)

SOLO, RAKYATJATENG – Pekerjaan proyek Flyover Purwosari sudah mencapai 93,57 persen, dengan target selesai Desember ini. Bila tidak ada halangan, infrastruktur jalan ini siap difungsionalkan pada akhir bulan ini.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1,6 Satker Pelaksana Jalan Nasional Wilayah 1 Jawa Tengah Alik Mustakim mengatakan, kontrak kerja yang digunakan masih sama meski proyek Flyover Purwosari sempat terkena refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19. Dari 50 pekan masa kerja yang ditentukan di awal, sampai pekan ke-47 ini progres penyelesaian telah mencapai 93,57 persen.

“Pekerjaan utama seperti pembuatan struktur, gelagar, lantai jembatan panjang 200 meter, oprit (jalan pendekat) sepanjang 500 meter pada sisi timur dan barat (timur 222 meter dan barat 228 meter) sudah selesai dikerjakan. Artinya struktur utama jembatannya sudah siap. Saat ini dalam tahap penyelesaian untuk jalur lambatnya,” ujar Alik saat ditemui di lokasi proyek bersama rombongan dari Komisi II DPRD Surakarta, kemarin.

Saat ini pelaksana proyek masih memiliki sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan, seperti pengaspalan bentang jembatan, railing jembatan, pemasangan lampu, dan markah sementara. Sesuai kontrak awal, pihaknya masih memiliki tiga pekan untuk penyempurnaan sebelum memasuki masa libur Natal dan Tahun Baru 2021 (Nataru).

Pelaksana proyek optimistis Flyover Purwosari akan siap difungsionalkan pada pekan keempat Desember atau setelah 20 Desember. Sebelumnya Direktorat Bina Teknik telah mengaudit keselamatan dan keamanan jalan serta jembatan flyover. “Karena sebentar lagi rekomendasi turun, kami juga berkoordinasi dengan penyelenggara jalan di Solo (dishub, dinas PUPR, dan satlantas),” ujarnya.

Secara konstruksi, jalan ini siap difungsionalkan pada Natal dan tahun baru. Meski ada pekerjaan minor, masih bisa dikerjakan sambil diuji coba. Khususnya dari segi manajemen dan rekayasa lalu lintas di sekitar jembatannya. Setelah tahun baru bisa ditutup kembali untuk pembenahan dan evaluasi.

Di sisi lain, pelaksana proyek tengah menyusun adendum (perubahan kontrak) untuk perpanjangan masa pelaksanaan hingga akhir Maret 2021. Hal ini dilakukan mengingat masa kerja tinggal menyisakan tiga pekan, sementara anggaran pembangunannya sebagian dialokasikan pada 2021.

“Sampai hari ini target pekerjaan yang kami lakukan masih menyesuaikan kontrak awal. Padahal proyek ini sampai Rp 34 miliar (dari total anggaran Rp 104 miliar) yang teralokasikan pada 2021. Meski ada perpanjangan, kami berupaya mempercepat penyelesaian. Target selesai dan beroperasi penuh pada Januari 2021,” papar dia.

Komisi II DPRD Kota Surakarta mengapresiasi rencana kerja yang dipaparkan pelaksana proyek saat sidak kemarin. Para wakil rakyat ini tampak lega mendapati bahwa jembatan yang sudah dikerjakan sepanjang tahun ini dapat segera dimanfaatkan oleh warga Kota Bengawan.

“Memang tidak ada APBD di pembangunan Fyover Purwosari. Namun, karena lokasinya di Solo maka kami perlu meninjau langsung untuk memberikan informasi terbaru kepada masyarakat. Setelah disidak ternyata memang hampir selesai. Harapannya Januari 2021 bisa selesai dengan sempurna dan segera dibuka,” papar Ketua Komisi II DPRD Surakarta Y.F. Sukasno.

Selain meninjau proyek Flyover Purwosari, Komisi II DPRD Surakarta juga mengecek pembangunan Underpass Transito. Mereka meninjau para pekerja yang sedang melakukan proses pembangunan di lokasi setempat. Salah satu masukan dalam sidak itu adalah posisi lampu penerangan yang lokasinya cukup rendah dan terlalu menjorok keluar dari bagian struktur terowongan.

“Besok bisa dimanfaatkan dengan hiasan-hiasan lainnya agar lebih menarik. Posisi lampu seperti ini sangat rawan dicuri. Kami pikir perencanaan penempatan lampunya kurang. Harusnya menempel di dalam. Kalau begini diambil orang bisa,” jelas Sekretaris Komisi II DPRD Surakarta Janjang Sumaryono kemarin.

Komisi II berharap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Surakarta bisa segera mengubah konsep pencahayaan di terowongan itu. Misal diberi pengaman lampu agar tidak mudah diambil oleh orang tidak bertanggung jawab. “Underpass ini sudah bagus, jangan sampai fasilitas pendukungnya kurang dipersiapkan. Misalnya kalau lampu dicuri, terowongan gelap dan rawan kriminal,” kata dia.

Pembangunan Underpass Transito ditarget selesai pada 19 Desember ini. Harapannya mampu menjawab keresahan warga Pajang dan sekitarnya yang selama ini harus memutar cukup jauh saat hendak pergi ke kelurahan atau puskesmas. Setelah ada underpass bisa memangkas waktu perjalanan.

“Ini juga mendukung keberadaan Flyover Purwosari. Jika di sana padat, maka bisa memilih jalur ini. Harapannya kepadatan flyover bisa berkurang karena roda dua maupun kendaraan tidak bermotor sudah bisa lewat sini,” kata Janjang.

Sekadar informasi, pembangunan Underpass Trnasito dilakukan dalam dua tahap pengerjaan. Tahap pertama dimulai sejak Juni 2020 lalu dengan anggaran Rp 4,5 miliar dan rampung akhir Oktober 2020. Pembangunan tahap kedua Rp 1,2 miliar, kini dalam proses penyelesaian hingga 19 Desember 2020.

“Tinggal aspal sekitar 40 meter, pemasangan railing tangga, dan pembatas jalan untuk menghalau kendaraan masuk. Tahap dua ini sudah 40 persen, relatif tidak ada kendala dalam pengerjaan karena tinggal pemasangan saja,” terang Kabid Bina Marga DPUPR Kota Surakarta Nur Basuki. (rs/ves/per/JPR/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version