SOLO, RAKYATJATENG – Kebersamaan skuad Persis Solo Jawa Tengah yang baru saja berkumpul kembali dan kompak latihan, akan tak terlihat lagi. Sebab, manajamen Persis Solo akhirnya mengambil sikap untuk meliburkan kembali para pemain per Selasa (27/10) kemarin. Keputusan pahit ini diambil, menyusul pelaksanaan Liga 2 yang semakin tak jelas.
“Ini tentu bukan keputusan yang mudah. Ketidakjelasan kompetisi tentu membuat ini harus kami ambil. Sampai kapan (pemain kembali dikumpulkan), saya belum bisa jawab. Semakin kickoff Liga 2 tak jelas, semakin lama juga Persis akan kami liburkan,” terang Manajer Persis Solo Hari Purnomo kepada Jawa Pos Radar Solo.
Langkah memulangkan kembali para pemain ini sebelumnya sudah dilakukan oleh beberapa klub peserta Liga 2 lain. Seperti PSIM Jogja, Persijap Jepara, Sriwijaya FC, hingga Badak Lampung FC.
Masalah finansial jelas menjadi alasan utamanya. Tak diperbolehkannya menggelar pertandingan yang bisa dihadiri penonton, tentu membuat Persis tak bisa bergerak terlalu luas. Semakin lama tim terbentuk tanpa pemasukan, tentu semakin besar juga klub merugi.
”Tiket pulang pemain sudah kami berikan. Untuk hari ini (kemarin) pemain yang ada di Jawa dulu. Rencananya Rabu (28/10) pemain dari luar, seperti Dedi Tri Maulana (Palu) dan trio Papua (Marko Kabiay, Enggelbert Sani, dan Yan Pieter Nasadit) tengah kami carikan tiket pesawatnya,” ujar Hari.
Head Coach Persis Solo Salahudin mengakui latihan terakhir Persis digelar di Lapangan Klumprit, Sukoharjo, Senin (26/10) pagi. “Kalau menurut saya, ya ini memang keputusan yang tepat juga. Percuma latihan, tapi kami sendiri bingung goal-nya untuk apa. Kompetisi tak jelas, buat programnya juga jadi bingung,” ucapnya. (rs/NIK/per/JPR/JPC)