SOLO, RAKYATJATENG – Skuad Persis Solo masih terlihat enjoy berlatih hingga hari ini, di tengah ketidakjelasan kompetisi Liga 2.
Rasa bimbang soal kepastian jadi tidaknya kompetisi, memang ada di batin para pemain. Namun, hal tersebut tentu tak diperlihatkan di sesi latihan yang rutin digelar di Lapangan Klumprit, Sukoharjo.
Bahkan saat sesi latihan Rabu pagi (21/10), para pemain kompak terlihat mengenakan ikat kepala berwarna putih. Hal ini ternyata dilakukan sebagai momen 1 tahun kemenangan Persis dalam derby Mataram kontra PSIM Jogja di Stadion Mandala Krida. Di mana kala itu Hapidin dkk sukses dengan poin kemenangan 3-2.
Sebelumnya, Head Coach Persis Solo Salahudin memang mengakui, tekanan muncul karena kompetisi masih abu-abu. Namun, pihaknya berharap kompetisi tetap bergulir.
Di lain sisi, manajemen tetap belum bisa menentukan soal masa depan tim. Langkah meliburkan pemain dari beban latihan bersama, seperti peserta Liga 2 lainnya, tentu bisa ditempuh. Namun, soal keputusan itu masih akan menunggu perkembangan yang ada. Manajemen masih berusaha optimistis, awal November kompetisi bisa digelar.
“Walau peluangnya minim, tentu kami tetap berharap. Soal keputusan tim seperti apa, akan kami tentukan di akhir bulan ini. Apakah tetap lanjut latihan atau diputuskan pemain dipulangkan. Jika dipulangkan, tentu manajemen pusat akan mempersiapkan finansialnya untuk sangu (uang saku) pemain,” ucap Manajer Persis Solo Hari Purnomo.
“Kami berharap secepatnya PSSI bisa menentukan sikap. Ini agar manajemen tidak semakin merugi. Pemain dan pelatih juga bisa lega,” sambungnya.
Sementara itu, situasi berbeda malah dirasakan oleh PSMS Medan. Manajemen membuat beberapa kebijakan. Saat ini, pemain yang berdomisili di luar Medan diperbolehkan pulang. Namun, untuk mereka yang mau pulang, biaya transportasi harus ditanggung sendiri.
Hingga kemarin (22/10) sesi latihan, hanya tinggal menyisakan delapan nama. Mulai dari Legimin Raharjo, Agung Prasetyo, M. Rifki, Syaiful Ramadhan, Ferdinan Sinaga, Andre Sitepu, Rachmad Hidayat, hingga Paulo Sitanggang.
Gaji pemain PSMS juga akan dibayarkan 40 persen, di mana 25 persen sesuai regulasi PSSI dan 15 persen kebijakan manajemen PSMS. Latihan setelah 1 November ke depan akan diubah menjadi sepekan tiga kali.
Lain lagi dengan klub PS Hizbul Wathan (PSHW), yang terlihat masih tanpa kendur mempersiapkan tim. Bahkan, tim ini beberapa waktu lalu menjalani laga uji coba tandang. PSHW sempat kalah 0-1 dari Persipa Pati di Stadion Safin Pati, Jumat (16/10). Dua hari yang lalu (21/10), PSHW juga menggelar uji coba dengan klub Liga 3 Jatim, Persekam Metro FC dan menang 6-1 di Lapangan Arhanud, Gedangan, Sidoarjo. (rs/NIK/per/JPR/JPC)