SEMARANG, RAKYATJATENG – Pemprov Jawa Tengah berencana menggandeng pihak swasta guna mengatasi berbagai kendala pelaksanaan tes PCR massal. Selama ini sejumlah laboratorium PCR di Jateng mengeluhkan ketersediaan barang habis pakai.
Dalam rapat percepatan penanganan Covid-19 Jateng, Senin (7/9), berbagai persoalan terkait kendala tes PCR dibahas. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengakui, sejumlah masalah telah diketahui akarnya.
“Ternyata ada beberapa problem di laboratorium. Kebanyakan mengeluhkan barang habis pakai, seperti reagen dan sebagainya yang ternyata belum tercover penuh. Ini butuh dicover, kalau tidak, mereka akan lambat kerjanya,” kata Ganjar usai rapat.
Namun, pemerintah cukup kesulitan memenuhi kebutuhan itu. Menurut Ganjar, tidak menutup kemungkinan akan menggandeng pihak swasta untuk mendorong target 5.000 tes PCR dalam sehari.
“Kalau memang lab pemerintah tidak mampu, ya kita ajak swasta saja. Kalau sama-sama satu pemeriksaan swab nominalnya Rp 1 juta atau Rp 1,5 juta, ya sudah kasih swasta saja biar mengerjakan. Kalau kita memang sulit mendapatkan reagen dan barang habis pakai lain, ya kasih swasta saja. Nanti sistemnya reimburse,” jelasnya.
Lebih lanjut ditegaskan Ganjar, saat ini pemerintah sangat mengejar percepatan tes PCR massal. Sebab, kecepatan pengecekan itu akan berdampak pada berbagai hal. Termasuk penanganan pasien Covid-19 dan manajemen rumah sakit.
Namun, dengan pola yang selama ini dijalankan, pemerintah akan sulit mengejar target percepatan pengecekan spesimen. “Selama ini dinkes kalau mengadakan (tes PCR) sendiri repot, tidak ada barangnya. Kalau tetap seperti ini, nanti ndak selesai-selesai,” ucapnya.
Dengan menggandeng laboratorium swasta, maka percepatan itu bisa dilakukan. Misalnya untuk seluruh komponen pengecekan dibutuhkan anggaran Rp1 juta-Rp 1,5 juta, maka pemerintah bisa membayar untuk kepentingan itu.
“Kita ndak usah repot kulakan, tinggal bayar. Fair. Itu bisa didorong achievment-nya, jadi mereka bisa kita kejar untuk pemenuhan target,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo menyebutkan sejumlah hal yang jadi kendala percepatan tes PCR massal. Selain bahan habis pakai, sejumlah laboratorium PCR di Jateng juga kekurangan tenaga kesehatan.
“Hal ini menjadi problem laboratorium untuk melaksanakan pengecekan sesuai target,” pungkas Yulianto. (rs/bay/ria/per/JPR/JPC)