Gibran dan Rudy Temui Megawati, Target Menang 61 Persen di Pilkada Solo

  • Bagikan
Gibran dan F.X. Hadi Rudyatmo bertemu Megawati dan Puan Maharani di Jakarta, kemarin (5/8). (ISTIMEWA)

SOLO, RAKYATJATENG – Tidak ingin kekuatan PDIP di Kota Bengawan pecah, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri mengundang dua tokoh sentral dalam pusaran Pilkada Solo. Ketua DPC PDIP Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo dan bakal calon wali kota Gibran Rakabuming Raka diajak bicara khusus soal pilkada.

Seusai pertemuan itu, Gibran membagikan foto bersama di rumah Mega melalui pesan WhatsApp. Tampak dalam gambar ada Gibran, Rudy, Mega, dan Puan Maharani. Mereka foto bersama.

Ketua DPC PDIP Rudy membenarkan pertemuannya dengan Mega. “Kami membahas Pilkada Solo, bagaimana persiapannya, berapa targetnya dan sebagainya,” ucap Rudy.

Kepada Mega, pria berkumis itu menjelaskan target yang dipatok dalam pilkada 9 Desember mendatang adalah 61 persen. Dengan estimasi suara PDIP ditambah suara dari partai pendukung. Rudy menyebut ada tiga partai yang bakal bergabung.

“Gerindra berapa suara, Golkar bisa berapa suara, PAN berapa itu semua sudah ada hitung-hitungannya,” kata Rudy kemarin.

Terpisah, bakal calon wakil wali kota Teguh Prakosa mengatakan, Rudy diundang langsung Megawati melalui telepon. Teguh menyebut Megawati menginginkan Rudy membawa putra sulung Presiden Joko Widodo itu ke Teuku Umar, kediaman Megawati.

“Pak ketua tanya lagi ke ibu (Megawati Soekarnoputri), Teguh nggak sekalian? Gibran dulu, katanya. Jadi ya yang berangkat cuma berdua,” katanya, Rabu (5/8).

Di sisi lain, Partai Gerindra memberikan dukungan kepada Gibran-Teguh bukan tanpa syarat. Partai pimpinan Prabowo Subianto itu meminta Gibran dapat mengakomodasi satu visi misi.

Ketua DPC Partai Gerindra Kota Surakarta Ardianto Kuswinarno menyebut bidang pariwisata yang modern dan maju wajib masuk dalam visi misi putra presiden ini bila terpilih sebagai wali kota. Gebrakan anak muda sangat diperlukan untuk mengembalikan iklim pariwisata yang lesu akibat pandemi.

“Pariwisata di Solo sekarang ini mati suri. Saya titip kepada Mas Gibran untuk membangunkan sekaligus membuat sejumlah lompatan di dunia pariwisata,” katanya.

Gerindra memandang dalam beberapa tahun terakhir pemkot belum mampu menjadikan sektor pariwisata sebagai potensi unggul. Pemangku kepentingan masih menafikan hasil yang akan dicapai jika mengembangkan pariwisata.

“Pemkot saya melihat masih kurang inisiatif. Pariwisata tidak digagas sebagai potensi besar. Padahal efek domino dari pariwisata sangat besar. Seperti ekonomi rakyat dan sebagainya,” kata Ardi.

Titipan itu ditanggapi positif Gibran. Pengusaha martabak itu sepakat dengan argumen Ardi tentang pariwisata. Menurutnya, komunikasi lintas sektor menjadi kunci. Dia menyebut asosiasi pelaku pariwisata, asosiasi pengusaha hingga asosiasi pelaku usaha kuliner tak dapat ditinggal.

“Nanti saya akan ngobrol-ngobrol sama beliau yang setiap hari berkecimpung di situ. Akan kita temukan semua, penginnya bagaimana. Tapi itu nanti saja,” katanya. (rs/irw/per/JPR/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version