Terima SK PNS, Satu CPNS di Pati Malah Mengundurkan Diri

  • Bagikan
TERIMA SK PNS: Perwakilan CPNS Pati menerima SK PNS dsn pengambilan sumpah di Pendapa Pati kemarin. (SRI PUTJIWATI/RADAR KUDUS)

PATI, RAKYATJATENG - Bupati Pati Haryanto menyerahkan surat keputusan (SK) pengangkatan 534 calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kabupaten Pati di Pendapa Pati kemarin. Sedianya, yang menerima SK ada 537 orang. Namun satu orang mengundurkan diri dan dua lainnya sudah meninggal dunia sebelum menerima SK PNS.

Plt Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Pati Jumani menjelaskan, pada penyerahan SK kemarin ada tiga tidak hadir karena mengundurkan diri dan meninggal dunia.

Tiga CPNS yang tidak hadir dalam penyerahan SK dan pengambilan sumpah jabatan itu berasal dari formasi umum. Sementara itu 534 CPNS yang menerima SK PNS terdiri dari 108 tenaga kesehatan, tenaga pendidikan ada 378 orang, dan tenaga teknis tertentu 53 orang.

“Penyerahan SK dan pengambilan sumpah jabatan kali ini berbeda karena dilaksanakan secara virtual. Hanya ada beberapa perwakilan diundang ke Pendapa Pati karena pandemi Covid-19. Peserta lainnya mengikuti di 19 titik tersebar di Kabupaten Pati. Ada yang di kecamatan, sekolah, OPD, dan lainnya,” jelasnya saat memberikan sambutan.

Jumani mengaku, penyerahan SK PNS di Pati ini sedikit lambat. Karena pelaksanaan kewajiban CPNS harus mengikuti latsar terlebih dahulu. Selain itu hambatan lainnya pelaksanaan tes kesehatan.

Sedianya dilaksanakan sebelum pandemi yang diagendakan di RSUD RAA Soewondo. Karena ada Covid-19, akhirnya tes kesehatan harus memenuhi protokol kesehatan dan menyesuaikan jadwal di rumah sakit.

Sementara itu Bupati Pati Haryanto menyampaikan, 534 CPNS yang diambil sumpah jabatan menjadi PNS harus mengikuti mas ujian 1-1,5 tahun. Kegiatannya juga dilaksanakan secara virtual untuk memberikan contoh kepada lainnya ini masih dalam masa pandemi.

Meskipun new normal, namun tetap belum bebas sebagaimana tahun sebelumnya. Apalagi PNS sebagai contoh dan pandangan di masyarakat. Harus memberikan contoh baik.

Ia mengaku, meskipun ada 534 pengangkatan PNS, masih belum memenuhi kebutuhan kekurangan PNS di Pati. Sebab sejak 2011 lalu sampai saat ini yang pensiun lebih banyak. Sementara rekrutmen CPBS baru tahun lalu dan tahun ini.

Itu saja yang direkrut terbatas paling banyak hanya tenaga kesehatan dan pendidikan. Padahal untuk tenaga lain banyak yang mengalami kekosongan. Meski demikian, PNS yang ada ini dimaksimalkan.

“Anda semua terpilih dari puluhan ribu orang yang ingin menjadi PNS. Bekerjalah dengan baik. Tuntutan masyarakat makin tinggi. Pelayanan amburadul bisa jadi persoalan. Harus bisa menjawab tantangan dan keluhan,” kata dia.

Dari ratusan PNS, kata Haryanto, yang diambil sumpah jabatan ini banyak dari luar Pati. Ia juga berpesan jangan sekali-kali minta pindah keluar daerah. Bahkan yang meminta itu legislatif menelepon dia.

”Tidak akan saya pindah karena Pati membutuhkan tenaga PNS,” tegasnya.

(ks/put/him/top/JPR/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version