SEMARANG, RAKYATJATENG – Polda Jateng secara resmi memberlakukan penyekatan arus lalu lintas menuju ke arah Jakarta, Selasa (26/5/2020).
Namun sebelum pemberlakuan tersebut, Polda Jateng telah memutar balik arah kendaraan sebanyak 5.300 unit, baik melintas di tol maupun di jalur dalam kota.
“Sebelum lebaran selama 31 hari telah memutar balik ribuan kendaraan yang melintas di Jateng menuju Jakarta,” terang Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna di Gerbang Tol Kalikangkung.
Iskandar mengatakan, kendaraan yang diputar balik lantaran tidak mampu menunjukan dokumen kesehatan atau surat izin lain seperti surat izin keluar masuk (SIKM) yang dikeluarkan dari Pemrov DKI Jakarta.
“Jika pengendara mampu menunjukan surat itu maka akan diberi kelonggaran untuk melintas dengan catatan kondisi fisik sehat,” katanya.
Dijelaskan, pihaknya melakukan penyekatan tidak hanya fokus di jalur tol maupun jalur dalam kota, melainkan juga memantau arus kendaraan di titik-titik jalur alternatif dan jalur tikus.
Menurutnya, tidak ada perbedaan perlakuan antara jalur tol dengan jalur alternatif semua terdapat petugas yang melakukan penyekatan.
“Kami siagakan petugas di jalur alternatif dan jalur tikus sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona,” jelasnya.
Iskandar menegaskan, penyekatan arus lalu lintas tidak hanya dilakukan di Polda Jateng. Jadi semisal terdapat kendaraan bisa melewati pos penyekatan maka mereka akan melewati pos penyekatan lainnya di daerah Jabar.
“Pos penyekatan ini berlapis-lapis, semisal kalau di Kalilangkung lewat nanti ada pos penyekatan di Cikampek, Karawang, Cikarang dan lainnya,” tegasnya.
Iskandar menambahkan, Polda Jateng sendiri memiliki 149 titik pos penyekatan yang berada kabupaten/kota.
Kemudian ada 22 pos penyekatan di perbatasan antar provinsi, baik perbatasan Jateng dengan Jatim, Jabar maupun DIY.
Pos-pos tersebut akan memantau arus kendaraan yang melintas terutama kendaraan tujuan Jakarta dan Jabar.
“Jadi kami imbau kepada masyarakat untuk menunda keberangkatan menuju Jakarta maupun daerah lain yang melintasi Jateng terutama masyarakat luar Jateng,” imbuhnya. (Sen)