SOLO, RAKYATJATENG – Diputusnya kontrak kapten tim Persis Solo Bruno Casimir tentu membuat banyak pihak kaget. Terlebih banyak yang berspekulasi, langkah ini dibuat manajemen karena pemain naturalisasi tersebut sebelumnya mempertanyakan soal keterlambatan gaji para pemain.
Presiden Pasoepati Aulia Haryo Suryo menyayangkan pemutusan kontrak sepihak itu. Menurutnya, kebijakan tersebut menunjukkan arogansi manajemen terhadap anggota skuad Laskar Sambernyawa.
“Saya kira cukup arogan. Kenapa pemain tidak dijelaskan perkara yang sebenarnya soal hak dan kewajiban pemain. Tapi kok malah tiba-tiba diputus kontraknya,” terang Aulia Haryo Suryo.
Dia berharap manajemen juga melakukan keterbukaan dan bisa menjawab semua hal yang dipertanyakan seluruh pemain.
”Kabarnya, sang pemain juga belum mendapat surat resmi terkait pemutusan kontrak. Saya tidak mengerti di internal manajemen Persis Solo apa yang sebenarnya terjadi. Tapi, alangkah baiknya semua bisa dibicarakan baik-baik,” ucap pria yang akrab disapa Rio itu.
Pihaknya khawatir, pemutusan kontrak sepihak itu menjadi preseden buruk bagi Persis Solo. Apalagi jika penyebabnya adalah sikap Bruno yang berinisiatif menjembatani keresahan para pemain terkait keterlambatan gaji.
“Apa pokok permasalahannya sampai harus ada pencoretan pemain? Padahal Persis belum sekali pun bermain. Kalau dibilang sudah tidak cocok, ketidakcocokannya di bagian mana?” tegasnya. (rs/NIK/per/JPR/JPC)