SOLO, RAKYATJATENG – Hari ini, tanggal 19 April 2020, ternyata salah satu benda cagar budaya yang ada di Kota Solo genap berusia 60 tahun. Bangunan tersebut adalah Patung Soeratin yang berdiri tegak di pinggir perempatan Jalan Gajahmada, Ketelan, Banjarsari. Pemkot Surakarta sejak November 2012 sudah menetapkan Patung Soeratin sebagai cagar budaya.
Patung ini berwajah Ir Soeratin Sosrosoegondo tersebut cukup ikonik. Soeratin sendiri adalah pendiri PSSI. Kebetulan Persis Solo adalah salah satu pendirinya.
Soeratin meninggal dunia di Bandung pada 1 Desember 1959 di umur 60 tahun. Pada tanggal 19 April 1960, PSSI genap berusia 30 tahun. Pusat perayaan HUT ke-30 ini dirayakan di Kota Solo. Salah satu puncak acara di momen manis ini adalah peresmian patung Soeratin di Kota Solo.
Koran Star Weekly terbitan 30 April 1960 mencatatkan Patung Soeratin diresmikan secara langsung oleh sang istri, yang berdiri di depan Balai Persis (19/4/1960). Sebagai perayaan HUT PSSI ke-30 ini, PSSI juga memberikan hadiah bangunan Balai Persis untuk Persis. Sebelumnya sejak tahun 1930-1950an, Persis berkantor di daerah Keprabon. Yakni di gedung Muhammadiyah.
Ada acara hiburan HUT PSSI ke-30 di Kota Solo ini, ternyata PSSI mengundang timnas Malaysia untuk bertanding dua kali di Stadion Sriwedari,
Pertandingan pertama 20 April 1960, Timnas Indonesia sukses mengalahkan Malaysia dengan skor 5-0. Pertandingan ini ditonton lebih dari 25.000 orang. Gol Indonesia dicetak oleh Omo (2 gol), Timisela, Siang Liong, dan Parhim.
Skuad Indonesia saat itu adalah Paidjo, Hun Tjiang, Iljas Hadade, Rukma, Santja, Ling Houw, Sing Liong, H. Timisela, Omo, Surjadi dan Ade Dana. Sementara skuad Malaysia terdiri atas Govindarajo, Joseph, Gabriella, R. Choe, A. Gani, Dutton/A. Nazari, Yalil che Din, Wai Hong/Ng Mun Keai dan Lourdes
Sehari kemudian Malaysia menghadapi Persis Solo. Tuan rumah bisa memetik kemenangan dengan skor akhir 2-0. Setelah itu Malaysia bertanding di Lapangan Ikada Jakarta. Melawan PSSI kombinasi, Malaysia menang 5-2. (rs/NIK/per/JPR/JPC)