SEMARANG, RAKYATJATENG – Media sosial tak dipungkiri bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental, seperti stres dan depresi bila tidak bisa mengendalikan diri secara baik.
Perlunya detoks media sosial
Sekarang juga sedang banyak orang yang melakukan detoks media sosial. Mereka berupaya untuk tidak membuka atau bahkan menutup akun media sosial mereka demi bisa hidup dengan tenang.
Sekali lagi, media sosial memang bisa membuat seseorang depresi. Saran dr. Alvin, lebih baik Anda menutup media sosial Anda jika sudah sangat mengintervensi Anda sampai ke tahap terganggu mental Anda.
“Jika memang sudah kecanduan media sosial, seperti terus melihat medsos, merasa resah ketika ketika tidak membuka media sosial, dan mulai membandingkan hidup Anda dengan orang lain yang berujung pada keadaan murung atau depresi sepanjang hari, sepertinya perlu konsultasi ke dokter untuk melihat apakah ada tanda-tanda gangguan depresi atau kecemasan akibat paparan media sosial,” jelas dr. Alvin.
“Semua itu bisa dilakukan jika Anda berhenti sejenak untuk melihat media sosial. Kapan dan apa pemicu sampai Anda harus menutup media sosial memang belum jelas, tapi jika sudah sampai membuat Anda stres lebih baik tutup dan konsultasi dengan psikiter,” saran dr. Alvin.
Manfaat menutup media sosial
Memiliki akun media sosial memang ada keasyikan tersendiri. Namun jika media sosial sudah tidak bermanfaat bagi Anda, lebih baik tutup, apalagi jika sudah memengaruhi mental. Berikut manfaatnya bagi kesehatan mental Anda:
- Membantu Anda tetap fokus pada tujuan Anda
Melangkah menjauh dari media sosial memastikan Anda bisa mencapai tujuan Anda. Ini berarti tidak ada energi yang terbuang untuk memikirkan komentar orang lain dan keberhasilan orang lain.
- Membantu Anda mendapatkan kembali waktu Anda
Media sosial sangat menyita waktu dan perhatian Anda. Coba bayangkan, jika Anda tidak main media sosial, ada banyak hal yang bisa Anda lakukan. Anda bisa berolahraga, main bersama anak, sampai akhirnya itu membantu jiwa Anda lebih sehat.
- Membantu Anda terhubung kembali
Saat Anda memutuskan untuk tidak lagi aktif menggunakan media sosial, Anda bisa benar-benar hidup di dunia nyata. Gunakan waktu ini untuk menyambung kembali dan memutakhirkan hubungan media sosial ke interaksi di kehidupan nyata.
Anda bisa rencanakan makan malam dengan teman yang sebelumnya mungkin hanya bisa Anda temui di media sosial. Mengalihkan perhatian dari media sosial sama saja seperti menghabiskan satu hari untuk mengisi ulang energi Anda di museum, nongkrong bersama teman, atau menonton film dengan orang terkasih.
Media sosial memang bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi jika dimanfaatkan degan benar bisa membawa manfaat, tapi di sisi lain jika pengguna tidak bijak justru bisa memicu stres bahkan depresi.
Jika Anda malah resah dan stres ketika menggunakan media sosial karena ada beragam hal yang mengganggu kondisi psikis Anda, batasi jam penggunaannya. Jangan terlalu sering memakai media sosial. Saran yang lebih ekstrem adalah matikan media sosial Anda untuk membuat hidup Anda lebih tenang, dan kesehatan mental lebih terjaga. (RVS/klikdokter/jpnn)