RAKYATJATENG – Penyakit maag betul-betul menyiksa. Keringat dingin, nyeri ulu hati, mual, dan muntah, serta pusing adalah gejala umum yang dialami. Tapi, tahukah Anda kalau penderita maag justru lebih sehat ketika berpuasa, mengapa?
Biasanya, maag diderita karena seringkali terlambat makan. Namun, dengan berpuasa, maka pola makan akan lebih teratur.
Ahli Endoskopi Gastrointenstinal yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr.dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB menjelaskan sebagian besar pasien merasakan sakit maag fungsional. Keluhan sakit pada penderita maag fungsional biasanya akan berkurang ketika berpuasa. Bahkan, merasa lebih sehat pada saat berpuasa.
“Hal ini terjadi karena keluhan sakit maag yang timbul pada pasien akibat ketidakteraturan makan,” jelas Ari, Selasa (15/5).
Selain itu, penderita maag fungsional disebabkan pola konsumsi makanan camilan, seperti makanan yang berlemak, asam, dan pedas sepanjang hari. Konsumsi minuman bersoda dan minum kopi,merokok dan juga faktor stres.
Ari menjelaskan selama berpuasa, pasien-pasien ini pasti makan lebih teratur karena hanya dua kali dengan waktu yang lebih kurang sama setiap harinya selama puasa Ramadhan. Waktu makannya yaitu saat sahur dan berbuka.
“Keteraturan inilah yang bisa membuat pasien dengan sakit maag tersebut sembuh,” jelasnya.
Namun Ari mengimbau, saat seseorang sedang menghadapi maag akut justru tidak dianjurkan berpuasa. Pasien sakit maag yang sedang dalam keadaan akut misal muntah-muntah hebat dan nyeri hebat sampai keluar keringat dingin tak direkomendasikan berpuasa. (JPC)