Minimalisir Bencana, Perbaikan Kota Lama Semarang Dapat Bantuan Rp156 M

  • Bagikan

RAKYATJATENG, SEMARANG – Wakil Walikota Semarang, Hevearita, menghadiri National Workshop on Harmonizing Coordination to Implement Disaster Risk Reduction (DRR) Strategy in the Heritage City of Kota Lama Semarang, di Gedung Oudetrap Semarang.

Selain Wawali Semarang, juga hadir Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia UNESCO Arief Rachman, Kepala Unit Budaya UNESCO Jakarta Moe Chiba, Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) serta Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L).

Kegiatan workshop ini merupakan lanjutan dari kegiatan penelitian pengembangan strategi pengurangan risiko bencana kota untuk Kota Lama Semarang, yang dilakukan oleh 4 dosen dari Unika; Bernadeta Tyas, Yustina Trihoni, Yulita Titik dan Ardiyanto.

Mbak Ita — sapaan akrab Wakil Walikota Semarang —  mengatakan, bahwa Kota Lama tidak hanya menjadi perhatian UNESCO tentang kebudayaan, tetapi Kementrian PUPR juga memperhatikan pembangunan. “Tahun ini memberikan bantuan sebesar Rp156 M untuk perbaikan struktur di Kota Lama, yang diharapkan dapat meminimalisir risiko bencana di Kota Lama,” katanya, seperti dimuat laman resmi Pemkot Semarang, semarangkota.go.id, Selasa (27/2).

Dia berharap, dengan adanya kegiatan workshop ini, pemerintah mendapatkan masukan sehingga Kota Lama bisa menjadi warisan dunia, world heritage city 2020.

Pada kesempatan lain, Arief Rachman mengungkapan bila pembangunan jangan tidak pakai penelitian supaya tidak ada yang kurang. Dia juga mengatakan jika kegiatan workshop ini baik karena untuk melihat apa yang harus diperbaiki.

“Nanti ada penilai yang datang ke Semarang untuk melihat kekuatan sejarah, kekuatan kebudayaan dan kekuatan pemerintah mendukung pembangunan. Dan yang perlu dipersiapkan adalah informasi data penelitian, karena itu dasar pembangunan, jangan salah strategi,” ujar Arief. (hms-yon)

  • Bagikan