FAJAR HEALTH – Hari Valentine memang bukan sesuatu yang dirayakan oleh orang Indonesia. Namun bagi mereka yang tinggal di negara lain, Hari Valentine ini merupakan hari yang spesial bagi mereka untuk menunjukan kasih sayang kepada orang yang mereka kasihi, salah satunya dengan s*ks.
Meski judulnya hari yang spesial, hari yang dirayakan setiap 14 Februari ternyata menyimpan kisah yang jauh dari kesan istimewa. Malahan, tidak sedikit yang berakhir menyedihkan.
Berikut kisah s*ks di Hari Valentine yang berakhir buruk seperti diambil dari MensHealth.com dan TheCut.com:
#1 — Stephanie (30 tahun)
“Saya berjanji pada pasangan saya untuk mencoba anal s*ks di hari Valentine. Namun ternyata kami sama sekali buta akan hal itu. (Anal s*ks) butuh cairan pelicin namun kami tidak memilikinya. Pasanganku kemudian mengambil sebotol air yang ada di dekat kami dan menyiramkannya (ke bagian belakang). Air lho itu bukan pelicin. (Untuk beberapa saat) saya hanya terdiam di atas kasur yang tergenang air sebelum mengatakannya untuk berhenti. Setelah itu kami masa taco, jadi malam itu (setidaknya) gak rusak-rusak amat”.
#2 — David (35 tahun)
“Saya punya dua teman wanita, dua-duanya single, mereka bertanya apakah saya mau threes*me dengan meraka berdua di hari Valentine dan saya menyanggupinya. Namun saya terlalu gugup, itu threes*me pertama saya, jadi saya putuskan untuk mabuk dulu sebelumnya. Saya lalu datang ke apartemen teman saya itu. Kami hanya berdua dan semuanya baik-baik saja. Namun ketika yang satunya datang, Si Otong tau-tau letoy. Padahal mereka berdua sudah tanpa busana dan memanggilku untuk bergabung ke tempat tidur. Nih Otong bener-bener gak bangun. Setelah itu, saya tidak pernah mendengar kabar dari mereka”.
#3 — NoName
“Saya ingin memberikannya kejutan di Hari V. Ketika pagi menyapa, saya (diam-diam) mengulum pen*snya yang mengeras itu. Sepertinya ia menikmatinya (si cowok masih belum sadar total) namun tiba-tiba ia terbangun dan kaget. (Entah sadar atau tidak) ia melayangkan tinjunya tepat di hidung, sangat keras. Ternyata apa yang diperlihatkan film dewasa tidak semanis kenyataannya”.
(ruf/fajar)