RAKYATJATENG, SEMARANG – Menjelang akhir tahun, Pemerintah Kota Semarang kembali memperoleh apresiasi dari pemerintah Pusat. Kali ini menerima penghargaan Indonesia Road Safety Award (IRSA) 2017. Penghargaan tersebut merupakan wujud apresiasi terhadap kinerja Kota Semarang dalam tata kelola keselamatan jalan.
Penghargaan IRSA diserahkan oleh Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro kepada Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu bertempat di Menara Mandiri (Ex Plaza Bapindo), Assembly Hall Lantai 9 Jalan Jenderal Sudirman Kav 54-55 Senayan Jakarta Selatan, Kamis (7/12).
Keberhasilan Kota Semarang dalam memperoleh penghargaan tata kelola keselamatan jalan tersebut, tidak lepas dari upaya Pemerintah Kota Semarang yang mulai menerapkan sistem satu arah pada 13 ruas jalan dan dimaksudkan untuk mempermudah pengaturan dan pengawasan lalu lintas serta mengurangi angka kemacetan.
Selain itu, Kota Semarang juga memiliki jaringan angkutan umum massal berupa Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang sebanyak 116 unit yang dilengkapi dengan delapan koridor dan 295 shelter untuk melayani masyarakat. Bus Trans Semarang itu telah mengangkut sebanyak 7.725.490 penumpang di tahun 2016 yang mana 24,3 persen di antaranya adalah pelajar.
Nilai plus Pemerintah Kota Semarang di bidang transportasi lainnya adalah telah melakukan inovasi dengan melakukan uji kendaraan yang overloading di jalan nasional untuk menekan potensi kerusakan jalan dengan menggunakan alat uji KIR portabel. Dengan itu angka kecelakaan lalu lintas pada semester I di 2016 turun sebanyak 5 persen dibandingan angka kecelakaan di periode yang sama tahun 2017.
Usai menyerahkan penghargaan, Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro memberikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat yang telah mendukung dalam kemitraan strategis antara pemerintah dan swasta dalam mewujudkan keselamatan jalan.
“Keselamatan jalan merupakan salah satu program utama nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 dengan target menurunkan kecelakaan lalu lintas sebesar 50 persen,” katanya.
Informasi yang diperoleh dari kepolisian di 2016 kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi sebesar 25.869 kasus. Jumlah tersebut naik dari 2015 yaitu sebanyak 24.336 kasus, namun merupakan penurunan secara signifikan di 2014 yaitu 28.297 kasus.
Menurutnya, keberhasilan dalam mengurangi angka kecelakaan lalu lintas dapat dilihat dari menurunnya korban meninggal dunia dan luka berat. Semula 45 persen di tahun 2010 berkurang menjadi 29 persen di 2016.
“Namun, masih terdapat sejumlah tantangan yaitu menurunkan jumlah kasus kecelakaan pada pengguna sepeda motor dan pejalan kaki,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Semarang Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Hendi tersebut menyebutkan, bahwa penghargaan ini merupakan bukti bahwa Kota Semarang semakin lebih baik dalam hal transportasi.
“Namun jangan lantas berpuas diri, karena masih ada beberapa PR dimana masih adanya titik kemacetan yang masih terus kita evaluasi. Karena itu, penghargaan ini dapat kita jadikan motivasi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada satu per satu,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu dilakukan juga kampanye gerakan keselamatan jalan raya atau I Wanna Get Home Safely (IWGHS) dengan merangkul seluruh pihak guna menurunkan tingkat kecelakaan di jalan. (Sen)