Entomophagy dan Benefit bagi Mereka yang Menjalankannya

FAJAR HEALTH – Daging ayam dan sapi adalah daging yang paling umum dikonsumsi oleh hampir seluruh orang di dunia. Kaya akan gizi dan nutrisi, keduanya sangat populer di masyarakat Indonesia.

Namun tahukah Anda bahwa di luar sana ada sebagian kecil orang yang justru lebih gemar mengkonsumsi serangga untuk memenuhi kebutuhan gizinya?

Menurut data Food and Agriculuture Organization (FAO) tahun 2013, setidaknya terdapat 2 miliar orang yang mempraktekan konsumsi serangga sebagai salah satu menu makanan sehari-harinya atau dikenal dengan istilah entomophagy.

Kumbang dalam praktek ini adalah yang paling banyak dikonsumsi oleh mereka yang menjalani entomophagy, diikuti belalang, caterpillar, tawon, lebah, semut, locust dan jangkrik.

Entomophagy sendiri adalah praktek yang umum di beberapa negara seperti di China, Afrika, Australia, Selandia Baru dan beberapa daerah di Amerika Selatan.

Meski terlihat menjijikan, praktek ini sebenarnya sangat baik bagi mereka yang ingin memangkas lemak berlebih tubuh atau mereka yang ingin me-maintain tubuh yang proporsional.

Kandungan proteinnya yang tinggi, lemak sehat, zat besi, kalsium dan karbohidrat diklaim sangat baik untuk mengatasi obesitas. Laporan FAO bahkan mengklaim bahwa gizi yang ditawarkan serangga sama atau lebih banyak dari apa yang ditawarkan daging sapi. (ruf/fajar)